Jumat 26 Jan 2018 18:31 WIB

Ahli: PKL dan Masalah Transportasi Jadi PR Anies-Sandi

Dari 47 juta warga Jakarta, hanya delapan juta yang menggunakan transportasi publik

Suasana aktivitas warga yang melihat-lihat barang distan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana aktivitas warga yang melihat-lihat barang distan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Senin (22/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli tata kota Yayat Supriyatna mengatakan masalah transportasi dan pedagang kaki lima (PKL) di ibu kota masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi. Target pemerintah Jakarta, lanjutnya, adalah mendorong 40 persen warganya menggunakan transportasi publik.

"Tetapi saat ini, dari 47 juta warga Jakarta, hanya delapan juta yang menggunakan transportasi publik," kata Yayat dalam diskusi di Kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (26/1).

Yayat mengatakan, tanpa adanya upaya serius mendorong penggunaan transportasi publik pengguna kendaraan pribadi semakin marak imbasnya, pejalan kaki pun semakin sedikit. "Kalau pejalan kaki sedikit untuk apa buat trotoar lebar," kata Yayat.

Selain masalah transportasi, Yayat juga menyampaikan mengenai masalah akut keberadaan PKL. Menurut dia, keberadaan PKL di trotoar jalan disebabkan tidak adanya pasal dalam Perda yang mengatur khusus mengenai PKL.

Dia menekankan, semestinya Perda mengatur secara khusus keberadaan PKL sehingga PKL memiliki legalitas dalam berjualan. "PKL harus mendapatkan tempat yang sah. Itu PR besar yang perlu diselesaikan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement