Kamis 25 Jan 2018 15:21 WIB

Bantuan Kemanusiaan Indonesia Tiba di Bangladesh

Pengiriman bantuan kemanusiaan ini merupakan kali kedua bagi para pengungsi Rakhine

Rep: Amri Amrullah/ Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau pesawat Hercules yang akan memberangkatkan bantuan untuk masyarakat Rohingya di Bangladesh, di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau pesawat Hercules yang akan memberangkatkan bantuan untuk masyarakat Rohingya di Bangladesh, di Bandara Halim Perdanakusuma, Rabu (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  CHITTAGONG - Bantuan kemanusiaan Pemerintah Indonesia telah tiba di Bandar Udara Internasional Hazrat Shah Amanat, Chittagong, Bangladesh pada Kamis (25/1) pukul 12.00 waktu setempat. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan pengiriman bantuan melalui pesawat Hercules yang bertolak dari Bandara Udara Iskandar Muda ini mendapatkan dukungan dari TNI AU yang dipimpin oleh Marsekal Muda Anang.  Bantuan akan disalurkan melalui jalur darat menuju Cox's Bazar yang berjarak 157 km dari Chittagong.

Perwalian Kedutaan Besar Indonesia Md. Sirajul Islam menerima kedatangan tim kemanusiaan yang dikawal oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).  "Kedutaan Besar Indonesia di Dhaka sangat membantu dalam memfasilitasi pengiriman bantuan hingga dikirimkan ke Cox's Bazar," ungkap Sutopo.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan terdiri dari 12 jenis seperti makanan tambahan gizi bayi dan ibu hamil, peralatan sekolah, lampu darurat dan family kits. Bantuan dengan total 10,43 ton akan didistribusikan oleh organisasi mitra dari pemerintah setempat.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan untuk memberikan bantuan kepada pengungsi warga Rakhine di Cox's Bazar, wilayah yang berbatasan dengan Myanmar. Pengiriman bantuan kemanusiaan ini merupakan kali kedua bagi para pengungsi Rakhine yang masih tinggal di Bangladesh.

"Bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Presiden Jokowi menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia konsisten terhadap permasalahan kemanusiaan dan perdamaian, khususnya yang dialami para pengungsi dari Rakhine, Myanmar," katanya.

Sutopo mengungkapkan sejak krisis kemanusiaan terjadi di wilayah Rakhine, Myanmar pada Agustus tahun lalu, sekitar 655.000 warga etnis Rohingnya mengungsi keluar wilayah hingga Bangladesh. Para pengungsi ini tersebar di sejumlah pos pengungsian di Bangladesh. Konsentrasi terbesar pengungsian berada di Cox's Bazar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement