Kamis 25 Jan 2018 00:27 WIB

Presiden Tinjau Pengiriman Bantuan ke Rakhine

Konsistensi kita dalam memberikan bantuan ke pengungsi Rakhine State jangan diragukan

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Esthi Maharani
Citra satelit dari Human Rights Watch / Digital Globe ini menunjukkan empat desa di kota Maungdaw, negara bagian Rakhine utara, Myanmar pada 2 Desember 2017.
Foto: Human Rights Watch/Digital Globe via AP
Citra satelit dari Human Rights Watch / Digital Globe ini menunjukkan empat desa di kota Maungdaw, negara bagian Rakhine utara, Myanmar pada 2 Desember 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memulai kunjungan ke lima negara di Asia Selatan, Rabu (24/1). Namun, sebelum bertolak menuju Sri Lanka, Presiden terlebih dahulu meninjau kesiapan pengiriman bantuan bagi para pengungsi Rakhine State.

Pesawat Hercules yang akan membawa paket bantuan berupa logistik, obat-obatan, tenda, selimut, dan lainnya itu memang tengah berada di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ini merupakan kiriman bantuan untuk kesekian kalinya bagi para pengungsi Rakhine State di Cox's Bazar, Bangladesh.

"Ini melanjutkan bantuan kita yang sudah beberapa kali ke sana. Beberapa kali sudah kita kirimkan ke Cox's Bazar," ujar Jokowi, dari pernyataan resmi Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.

Rencananya, pesawat yang membawa bantuan tersebut akan mendarat di Kota Chittagong, Bangladesh. Pengiriman bantuan itu kemudian akan dilakukan melalui jalur darat menuju lokasi pengungsian.

"Akan dibawa melalui jalur darat sekitar 4 jam menuju ke Cox's Bazar yang pengungsi di sana masih sangat membutuhkan obat-obatan dan makanan," tuturnya.

Saat kunjungannya ke Bangladesh nanti, ia tak menampik keinginannya untuk berkunjung langsung ke lokasi pengungsian. Namun, ia akan terlebih dahulu melihat apakah waktu dan kondisinya memungkinkan untuk melakukan kunjungan ke lokasi.

"Nanti kalau memang waktunya memungkinkan kita akan menengok karena dari Dhaka menuju ke Cox's Bazar itu membutuhkan waktu," kata Presiden.

Lebih lanjut, sampai saat ini, Jokowi masih menerima sejumlah laporan yang menyatakan bahwa para pengungsi di sana masih sangat membutuhkan bantuan. Ia pun menegaskan, pemerintah akan tetap mengirimkan bantuannya.

"Jumlahnya bukan hanya ribuan, tapi bahkan ratusan ribu yang membutuhkan uluran tangan dari negara-negara yang lain. Saya kira konsistensi kita dalam memberikan bantuan ke pengungsi Rakhine State jangan diragukan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement