Rabu 24 Jan 2018 10:54 WIB

Petani Blora Bantu Kirim Beras untuk Palestina

Sebanyak 10 ribu ton beras rencananya akan disalurkan untuk Palestina.

Petani di Blora memanen padi untuk diberikan kepada warga di Palestina.
Foto: ACT News
Petani di Blora memanen padi untuk diberikan kepada warga di Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA -- Para petani-petani binaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) melakukan panen raya dengan konsep gotong-royong. Panen dilakukan demi tercapainya misi mengirimkan 10 ribu ton beras untuk Palestina.

Dilansir dari ACT News, sejak Kamis (18/1) mesin DOS (mesin perontok padi) sudah mulai bergemuruh kencang. Para petani sudah mulai sibuk dengan perkakasnya masing-masing. Sebagian petani memegang arit, begitu lincahnya memotong tangkai demi tangkai padi itu. Padi yang sudah dipotong kemudian dibawa ke tepi jalan, untuk dimasukan ke mesin DOS.

Sedangkan di sudut lain, petani yang mengendalikan mesin DOS sudah siap di posisinya. Mesin DOS memisahkan tiap bulir padi dengan tangkainya.

 

 

Panen kali ini berlangsung di Desa Gadon, Kecamatan Cepu, Blora. Panen yang dilakukan secara gotong-royong tersebut melibatkan sekitar 30 petani di desa Gadon.

Salah satu petani Desa Gadon mengakui bahwa mereka sangat senang mengikuti proses panen kali ini. Mereka sadar bahwa setiap bulir padi yang mereka hasilkan akan sangat membantu warga Palestina yang sedang teraniaya. 

“Saya akan membantu dengan mengumpulkan beras panen di wilayah Cepu. Semoga beras ini bisa sampai ke sana dan dapat menolong masyarakat Palestina yang kena musibah," ungkap Ramli, salah satu petani Desa Gadon.

Dalam menyiapkan 10 ribu ton beras Kapal Kemanusiaan untuk Palestina, ACT melibatkan semua unsur masyarakat. Vice President of Humanity Network Department  M Insan Nurrohman mengatakan, beras yang dikumpulkan adalah beras yang dibeli langsung dari petani dengan harga terbaik.

Sehingga, para petani bisa merasakan harga terbaik di masa panennya. Selain itu, efek domino dari pembelian beras langsung dari petani adalah untuk memotong rantai tengkulak yang sudah mengakar di kalangan para petani.

"Mulai pekan kedua Januari hingga pekan kedua Februari, kita sedang berikhtiar menyiapkan 10 ribu ton beras untuk program Kapal Kemanusiaan", ungkap Insan. 

ACT melibatkan 25 desa di 11 kecamatan dan lima kabupaten untuk pengadaan beras Kapal Kemanusiaan ini. Lima kabupaten tersebut meliputi Ngawi, Bojonegoro, Blora, Grobokan, dan Rembang. 

"Insyaallah, kita akan berikhtiar penuh menyiapkan 10 ribu ton ini sampai benar-benar siap. Sehingga di 21 Februari nanti kapal kemanusiaan akan siap kita layarkan" tegas Insan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement