Rabu 24 Jan 2018 07:25 WIB

Masyarakat Diimbau Cari Informasi Lewat Layanan Resmi BMKG

Akses layanan resmi BMKG untuk mengantisipasi berita-berita hoax.

Deputi Bidang Geofisika Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly memberi penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di Provinsi Banten saat jumpa pers di Kuta, Bali, Selasa (23/1).
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Deputi Bidang Geofisika Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Muhamad Sadly memberi penjelasan terkait gempa bumi yang terjadi di Provinsi Banten saat jumpa pers di Kuta, Bali, Selasa (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat diimbau membuka layanan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) guna memperoleh informasi terkini terkait gempa bumi. Hal ini untuk mengantisipasi berita-berita hoax yang kerap meresahkan.

"Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi gempa bumi dan tsunami 24 jam," kata Kepala Bidang Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (23/1).

Masyarakat dapat memperoleh informasi lengkap dan terbaru tentang gempa bumi melalui pusat penerangan 021-6546316, laman resmi http://www.bmkg.go.id, twitter @infobmkg, aplikasi iOS dan android "Info BMKG" atau menghubungi kantor BMKG terdekat.

Imbauan BMKG kepada masyarakat itu terkait informasi yang beredar mengenai akan terjadi gempa susulan berkekuatan 7,5 Skala Richter (SR) setelah gempa bumi yang melanda Lebak Banten sebesar 6,4 SR pada Selasa (23/1) sekitar pukul 13.34 WIB.

BMKG menegaskan informasi gempa bumi susulan merupakan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan atau bohong (hoax). "Berita itu tersebut tidak benar dan BMKG tidak pernah menyampaikan, serta menyebarluaskan informasi tersebut," sebut laman www.bmkg.go.id.

Pihak BMKG memastikan sejauh ini belum ada teknologi yang mampu memprediksikan secara tepat, kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa yang akan terjadi. Petugas BMKG menginformasikan gelombang laut tinggi yang saat ini beredar merupakan informasi peringatan dini tinggi gelombang laut rutin terkait dengan kemaritiman.

"Oleh karena itu masyarakat diimbau dan diharapkan tidak terpengaruh serta tidak perlu dihiraukan dengan informasi tersebut," urai dari situs resmi BMKG.Ak

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement