Selasa 23 Jan 2018 17:51 WIB

Polisi Janji Obyektif Tangani Penembakan Pengawal Prabowo

Siapapun yang bersalah akan diproses hukum sesuai fakta seobjektif mungkin

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Hazliansyah
Suasana depan dan area parkir Lipss Club Bogor di Jalan Sukasari, Bogor Timur, Ahad (21/1), yang tampak sepi. Garis polisi dipasang setelah insiden keributan pada Sabtu (20/1) dini hari yang berujung pada aksi penembakan hingga menyebabkan korban jiwa.
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Suasana depan dan area parkir Lipss Club Bogor di Jalan Sukasari, Bogor Timur, Ahad (21/1), yang tampak sepi. Garis polisi dipasang setelah insiden keributan pada Sabtu (20/1) dini hari yang berujung pada aksi penembakan hingga menyebabkan korban jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal memastikan Kepolisian akan menangani kasus penembakan kader partai Gerindra, Fernando Wowor secara objektif. Dalam kejadian tersebut seorang personel Brimob Briptu AR diduga menjadi pelaku dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (21/1) lalu.

"Prinsipnya, siapapun yang bersalah dalam insiden ini akan kami proses hukum sesuai fakta seobjektif mungkin, seobjektif mungkin," tegas Iqbal di Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1).

Iqbal menjelaskan, kasus ini akan diproses sesuai mekanisme yang berlaku. Polisi akan memeriksa semua saksi-saksi yang mengetahui atau diduga terlibat dalam peristiwa ini.

Briptu AR hingga saat ini masih belum bisa dimintai keterangan. Iqbal menuturkan, Briptu AR masih menjalani perawatan intensif lantaran diduga sempat dikeroyok dalam insiden tersebut sehingga kondisinya belum memungkinkan untuk diperiksa. Iqbal juga masih enggan menyampaikan kronologi kejadian tersebut.

"Kronologi belum bisa saya sampaikan karena saat ini katakanlah korban, oknum dan lain lain saksi saksi belum lengkap diperiksa," kata mantan Kapolrestabes Surabaya ini.

Iqbal berharap, masyarakat tidak mengaitkan kejadian ini dengan institusi Polri atau partai tertentu. Ia memastikan Polresta Bogor dan Polda Jabar yang menangani maslah ini sedang melakukan proses penyelidikan secara marathon dan rinci.

"Kami sudah sepakat ini adalah persoalan pribadi, tolong juga edukasi masyarakat agar tidak terprovokasi dan tokoh yang ingin menyampaikan pandangan kami Imbau tidak perlu memprovokasi ini, mengaitkan ini dengan institusi. Karena murni persoalan perorangan," kata Iqbal.

Insiden penembakan itu diduga terjadi saat Briptu AR terlibat dalam keributan dengan seorang kader Partai Gerindra Fernando Wowor dan sejumlah rekannya di sebuah cafe di Bogor sekira pukul 02.00 WIB, Sabtu (20/1). Penembakan terjadi saat keributan tersebut berlangsung. Fernando pun tewas dalam kejadian tersebut.

Sementara, Briptu AR juga masih menjalani perawatan intensif dari tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta karena diduga Ia juga sempat dikeroyok dal kejadian tersebut. Ia mengalami luka di bagian muka serta satu jari tangan bagian kirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement