Selasa 23 Jan 2018 09:55 WIB

Intensitas Hujan Tinggi, Warga Sukabumi Diminta Waspada

Potensi bencana baik tanah longsor maupun banjir masih tetap ada.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Cuaca ekstrem (ilustrasi)
Foto: Antara/Umarul Faruq
Cuaca ekstrem (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kota Sukabumi meminta warga dan aparat di daerah untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi bencana. Pasalnya, saat ini intensitas hujan di Sukabumi cukup tinggi dan berpotensi menyebabkan bencana alam.

"Saya menghimbau kepada seluruh aparat dan masyarakat Sukabumi agar selalu waspada pada musim hujan,"  ujar Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz kepada wartawan Selasa (23/1). Terlebih lanjut dia pada beberapa hari terakhir curah hujan relatif tinggi dibandingkan sebelumnya.
 
Dampaknya kata Muraz, potensi bencana baik tanah longsor maupun banjir masih tetap ada. Selain itu sambung dia wilayah Sukabumi sering terjadi bencana angin kencang yang biasanya bersamaan dengan turunnya hujan. Sejumlah bencana itu berpotensi untuk merusak bangunan milik warga.
 
Oleh karena itu ungkap Muraz, seluruh aparat dan warga masyarakat Sukabumi harus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Sehingga tutur dia ketika ada laporan bencana maka warga maupun aparat bisa segera merespon dan mengambil berbagai tindakan yang tepat.
 
"Khusus untuk aparat pemerintah mulai dari camat, lurah hingga tingkat RW/RT diminta mengintensifkan sistem informasi dan kewaspadaan bencana," cetus Muraz. Misalnya kata dia dengan berperan secara aktif dalam memberikan informasi dan pencegahan terhadap kemungkinan terjadi bencana melalui penggunaan media informasi secara cerdas dan bermanfaat.
 
Hal senada disampaikan Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. "Warga yang tinggal di daerah rawan bencana diminta untuk waspada karena saat ini curah hujan cukup tinggi," imbuh dia.
 
Sebelumnya, Pemerintah Kota Sukabumi secara resmi menetapkan siaga darurat bencana banjir dan longsor sejak Desember 2017 lalu. Kebijakan ini dilakukan untuk menghadapi potensi bencana akibat faktor cuaca ekstrem. Status siaga darurat banjir dan longsor mulai 1 Desember 2017 hingga 31 Mei 2018 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement