Senin 22 Jan 2018 17:33 WIB

BPBD Lebak: 86 Rumah Terendam

Banjir akibat luapan Sungai Ciliman dan Cimoyan.

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat setidaknya 86 rumah terendam akibat meluapnya sungai setelah dilanda hujan. Banjir terjadi sejak Senin (22/1) dini hari.

"Beruntungnya, banjir itu tidak menimbulkan korban jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Senin (22/1).

Masyarakat yang terkena banjir itu tersebar di Kecamatan Banjarsari, Gunungkencana, dan Cijaku. Banjir tersebut akibat luapan Sungai Ciliman dan Cimoyan hingga menerjang permukiman masyarakat setempat.

Diperkirakan banjir itu menggenangi rumah warga dengan ketinggian antara 30 sampai 50 sentimeter. Namun, tidak tertutup kemungkinan banjir terus melanda wilayah tersebut.

Sebab, curah hujan hingga kini masih berlangsung dan dipastikan jumlah warga terkena banjir bertambah. "Kami baru mencatat 86 rumah yang terendam banjir antara lain Kecamatan Banjarsari sebanyak 30 rumah, Cijaku 28 rumah, dan Gunungkencana 28 rumah," katanya.

Menurut Kaprawi, dari 86 rumah yang dilanda banjir itu sekitar 150 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke tempat yang aman dari genangan banjir. Mereka kini tinggal di sekolah-sekolah, kantor balai desa dan majelis taklim.

Untuk mengantisipasi banjir, BPBD menyiapkan dua unit perahu karet guna menyelamatkan warga yang tergenang banjir. Selain itu juga menyalurkan bantuan logistik agar warga bisa memenuhi kebutuhan pangan.

Bahkan, BPBD juga mendirikan dapur umum agar warga yang terkena banjir tidak mengalami kerawanan pangan. "Kami terus mengoptimalkan pascabencana agar tidak menimbulkan penderitaan bagi warga yang terkena banjir," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement