Senin 22 Jan 2018 17:00 WIB

Sumur Minyak Ilegal Meledak di Muratara

Ledakan terjadi, Ahad (21/1) dan sempat menyembur setinggi 15 meter.

Rep: Maspril Aries/ Red: Andi Nur Aminah
Salah satu lokasi sumur minyak ilegal (ilustrasi)
Foto: Republika/Maspril Aries
Salah satu lokasi sumur minyak ilegal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Sumur minyak ilegal yang dikelola warga di Sumatera Selatan (Sumsel) kembali meledak. Ledakan sumur minyak tersebut terjadi di Dusun III, Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Kepala perwakilan SKK Migas Sumatera bagian Selatan (Sumbagsel) Tirat Sambu Ichtijar membenarkan adanya ledakan sumur minyak tersebut. Ledakan terjadi, Ahad (21/1) dan sempat menyembur setinggi 15 meter. "Laporan hari ini semburan dari sumur tersebut sudah mati," katanya, Senin (22/1).

Menurut Tirat Sambu, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa. Sumur tersebut merupakan sumur ilegal yang letaknya sekitar 300 meter dari sumur minyak PT Sele Raya Merangin Dua. Saat terjadi semburan, perusahaan melakukan pengamanan aset negara dengan mematikan produksi sumur Sierra 1 dan melakukan tindakan seperlunya.

Atas kejadian tersebut PT Sele Raya Merangin Dua (SMRD) yang areanya tidak jauh dari lokasi ledakan sumur, menurut Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres setempat. Meledaknya sumur minyak di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir membakar sejumlah peralatan penambangan ilegal. Di antarnya tempat tinggal, drum pengumpul minyak dan peralatan lainnya.

Ledakan terjadi ketika penambang minyak melakukan pengeboran. Saat dibor sumur tersebut mengeluarkan minyak berikut gas tanpa terkendali sehingga terjadi semburan liar atau blow out. Sampai Ahad malam api dari semburan minyak dan gas belum bisa dipadamkan.

Kapolres Mura AKBP Bayu Dewantoro melalui Kapolsek Rawas Ilir Iptu Pajri Anbiya membenarkan adanya ledakan di sumur minyak ilegal milik warga. Api akibat ledakan dan semburan kini sudah padam. Polisi sudah memasang police line dan memeriksa beberapa saksi dan menyita barang bukti.

 

Kepala Perwakilan SKK Migas Tirat Sambu mengakui di kawasan tersebut ada beberapa sumur minyak liar yang dikelola masyarakat. "Ada status sumur di kawasan itu sudah pernah ditutup namun kemudian dibuka lagi oleh warga secara ilegal," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement