Senin 22 Jan 2018 11:07 WIB

Sandiaga: Lahan Rumah DP Nol Persen Sudah Clean and Clear

Tanah untuk pembangunan rumah DP nol persen hampir 3 hektare

Warga melihat maket hunian DP Nol Rupiah berupa rumah susun sederhana milik (rusunami) di Kantor Informasi Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta, Ahad (21/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Warga melihat maket hunian DP Nol Rupiah berupa rumah susun sederhana milik (rusunami) di Kantor Informasi Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta, Ahad (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan peletakan batu pertama untuk hunian dengan uang muka atau down ayment (DP) nol persen. Program ini sempat macet/mangkrak di kawasan Pondok Kelapa di Jakarta Timur dari Pemerintah Provinsi DKI sebelumnya.

"Lahan yang akan dibangun untuk DP nol persen sudah 'clean and clear' sekali lagi saya katakan sudah 'clean and clear," kata Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1).

Jadi tanahnya PD Pembangunan Sarana Jaya itu totalnya hampir 3 hektare dan 1,5 hektare dikerjakan oleh pemerintah sebelumnya yang dikerjasamakan. "Itu lahan BUMD bagian dari kerja sama yang belum terealisasi, dan belum masuk dalam temuan WTP," kata Wagub.

Ada sisa 1,4 hektare yang belum dikerjasamakan, yang dikerjasamakan dengan pengembang lain itu terkendala pembangunannya dan sudah banyak warga masyarakat yang pernah memesan dan mencicil, katanya. Namun sebelumnya Sandiaga juga menyampaikan terkait tanah mangkrak tersebut tidak usah saling menyalahkan, karena menyalahkan itu akhirnya nanti membuat terpecah-belah.

Hal tersebut terkait adanya keluhan warga di media sosial mengatasnamakan Luki Febriyanti yang minta kejelasan atas cicilan rumah yang telah dibayarnya sejak 2015 di Pondok Kelapa Village yang mangkrak berdekatan dengan hunian yang peletakan batu pertama DP nol persen. Rumah dengan DP nol persen adalah salah satu janji dalam kampanye Anies-Sandi kemarin adalah akan mewujudkan perumahan yang terjangkau oleh warga dan pada tanggal 18 Januari 2018.

Pemda mewujudkan janji itu dengan melakukan peletakan batu pertama hari Seninyang dibangun adalah sebuah rumah susun yang statusnya adalah akan menjadi status milik warga. Hunian tersebut ada 20 lantai dengan 703 unit, 513 unit untuk tipe 36 dan 190 unit tipe 21.

Rumah-rumah ini nantinya akan diberikan kepada warga yang berpenghasilan di bawah Rp 7 juta/bulan. Harga per unitnya untuk yang tipe 36 adalah Rp 320 juta, untuk tipe 21 harganya Rp 185 juta.

Gubernur Anies Baswedan menyampaikan pembangunan rumah dengan DP 0 persen ini bukan yang terakhir, tapi yang pertama. Setelah itu, di tempat lain, ada banyak masukan sebagai usulan untuk dijadikan sebagai program DP 0 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement