Senin 22 Jan 2018 08:38 WIB

Aher: Survei di Pilkada Jabar Bukan Ukuran Pasti

Aher mengatakan masyarakat Jabar sangat dinamis tingkat partisipasi politiknya

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Ahmad Heryawan
Foto: Antara/Fahrul Jayadiputra
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan Jabar memiliki karakter swing country yang membuat pelaksanaan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar selalu berlangsung secara dinamis. Hasil survei terhadap pasangan calon (paslon) bukan menjadi ukuran yang pasti sehingga tak perlu terpengaruh.

"Saya di 2008 memiliki survei yang kecil, tapi menang. Di 2013 juga dianggap tidak akan menang, nyatanya menang juga," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (22/1).

Aher, sapaannya, juga membandingkan dengan provinsi lain seperti Jawa Timur di mana kalangan pemenangnya hampir tidak mengalami perubahan. Begitu pun dengan Jawa Tengah. Menurutnya, hal ini berbeda bila dibandingkan dengan keterpilihan calon gubernur di Jabar.

"Di Jateng relatif itu-itu juga, satu partai. Jatim juga tidak hampir berubah, pemenangnya itu-itu juga. Di Jabar pemenangnya berubah terus. Misalnya di Pileg pertama, yang menang PDIP, yang kedua Golkar, ketiga demokrat. Pimpinan daerah yang dinamis hanya Jabar," ucap dia.

Aher, sapaannya, mengatakan, survei tentu dilakukan dengan perhitungan secara ilmiah dan memiliki keilmuan dan tata caranya sendiri. Kebanyakan memang tepat tapi tidak tepat seluruhnya. Ia pun pernah merasakan hasil perhitungan media yang tidak akurat pada 2013.

Di tahun itu, Aher dianggap tidak unggul di Pilgub Jabar, karena menempati persentase survei sebesar 4 persen. Namun hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga tidak memengaruhinya dan ia tetap optimistis.

Aher mengerahkan sekuat tenaga dengan berbagai cara yang baik melalui media cetak, elektronik, dan sosial untuk memenangkan Pilgub Jabar saat itu. Walhasil ia mendapatkan dua kali kemenangan pada 2008 dan 2013 dan mengantarkannya sebagai pemangku Jabar I selama dua periode.

"Saya membiasakan diri tidak terpengaruh oleh survei saat menjadi cagub. Oke survei sebagai bahan acuan, mari kita bergerak dengan bahan acuan itu. Namun perlu diingat survei terkadang berbeda dengan kenyataan. Masyarakat Jabar dinamis, tingkat partisipasi politiknya tinggi. Tergantung apa yang diinginkan masyarakat di saat itu," papar dia.

Bagi Aher, yang paling penting untuk meraih kemenangan pada Pilgub Jabar adalah melakukan usaha nyata di lapangan, meyakinkan para konstituen saat pencoblosan, mendatangi masyarakat sebanyak-banyaknya untuk menerima gagasan, dan menerima program untuk lima tahun ke depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement