Senin 22 Jan 2018 04:36 WIB

Kader Gerindra Tewas, Sandi Minta Siapa Pun tak Berspekulasi

Sandi menyebut Fernando adalah salah satu kader terbaik Gerindra.

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andri Saubani
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan keterangan kepada media seusai menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan tanah di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/1).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan keterangan kepada media seusai menjalani pemeriksaan dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan tanah di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (18/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno berharap semua pihak tak berspekulasi atas kematian kader Partai Gerindra Fernando Wowor. Sandi meminta kasus kematian Fernando akibat ditembak diserahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

"Kita jangan berspekulasi, jangan berburuk sangka dulu biarkan investigasinya berjalan," kata dia di Jakarta Selatan, Ahad (21/1).

Sandi yang juga politikus Partai Gerindra itu turut berduka atas meninggalnya Fernando. Dia menyebut Fernando adalah salah satu kader terbaik partai berlambang kepala burung garuda itu. Ia mendoakan keluarga yang ditinggalkan tetap tabah.

"Saya sangat berkabung berduka cita, kader terbaik kami yang selama ini ikut berjuang dengan kami gugur di Bogor, jadi kami prihatin," ujar dia.

Baca, Pengawal Prabowo Tewas Ditembak, Ini Kronologinya.

Sejauh ini, polisi masih mendalami insiden penembakan di area parkir Lips Club Bogor, Sukasari Bogor Timur, yang terjadi pada Sabtu (20/1) dini hari. Kejadian ini diduga melibatkan seorang anggota kepolisian berpangkat Brigadir Satu (Briptu) dari Satuan Brimob Kelapa Dua yang memiliki inisial AR.

Kepolisian masih mendalami keterangan saksi untuk mengetahui penyebab insiden penembakan. Insiden penembakan sendiri terjadi saat Briptu AR terlibat dalam keributan dengan seorang kader Partai Gerindra Fernando Wowor dan sejumlah rekannya pada Sabtu sekira pukul 02.00 WIB. Fernando tewas dalam kejadian tersebut.

Saat ini, Briptu AR masih dalam kondisi kritis karena sempat dikeroyok pada saat kejadian dan tengah menjalani perawatan intensif dari tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Ia mengalami luka parah di bagian muka serta satu jari tangan bagian kirinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement