Ahad 21 Jan 2018 12:51 WIB

Layanan Paspor di Monas Dipadati Ribuan Orang

Antrean pengunjung terjadi sejak Ahad pukul 5.00 WIB.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
 Petugas Imigrasi membawa sejumlah paspor.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Petugas Imigrasi membawa sejumlah paspor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Keimigrasian kembali membuka layanan pembuatan Paspor Simpatik di kawasan Monumen Nasional (Monas) pada Ahad (21/1). Pelayanan tersebut termasuk dalam rangkaian Festival Keimigrasian yang diselenggarakan oleh Ditjen Keimigrasian Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Direktur Jenderal Keimigrasian Ronnie F Sompie mengatakan, pelayanan ini diselenggarakan sudah keempat kalinya. Dengan kuota 1.600, namun antusiasme masyarakat DKI Jakarta menurutnya melebihi ekspektasi. Menurutnya, sejak pukul 5.00 WIB, antrean sudah dimulai dan ia mendapat informasi bahwa peminat sudah melebihi 2.000 orang.

"Oleh karena itu pelayanan ini dalam rangka mencukupi pelayanan paspor di luar pelayanan kerja yang tidak bisa ajukan pas di hari kerja, ini adalah kesempatan, kami akan cari solusi bagaimana bisa menampung ini," kata Ronnie di Monas, Jakarta, Ahad (21/1).

 

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengungkapkan, pelayanan ini mendapatkan animo yang yang luar biasa dari masyarakat yang menginginkan membuat paspor. "Ini menunjukkan kami akan bekerja keras melayani pelayanan paspor untuk masyarakat," kata dia.

 

Bukan hanya pelayanan Paspor, dalam kegiatan tersebut, Yasonna juga mengundang partisipasi 12 negara sahabat. Hal ini menurutnya menunjukkan kerja sama dengan negara sahabat baik kerja sama budaya antara keimigrasian dan berbagai hal lainnya.

 

"Kegiatan edukasi dan pelayanan Keimigrasian yang diberikan kepada masyarakat, melipitu pelayanan paapor, seni budaya, expo negara sahabat," kata Yasonna.

 

Pantauan Republika.co.id di lokasi, antrean pelayanan Paspor yang digelar di Pintu Barat Daya Monas memang ramai dikunjungi. Hingga Ahad siang, antrean sudah mengular hingga puluhan meter. Seorang pemohon, Tri Sutrisno mengaku mengetahui informasi ini dari pamflet digital di grup whatsapp-nya. Ia pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini.

 

"Soalnya denger-denger kan bikin paspor sekarang antrenya gila nih, kalau di hari biasa kan susah juga harus izin kerja segala macem, makanya ke sini deh, biar antre panjang juga seenggaknya, nggak pake bolos kerja," kata pria yang sudah mengantre sejak pukul 07.00 WIB itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement