Jumat 19 Jan 2018 14:39 WIB

Jawa Barat Mulai Panen Raya

Beras impor jadi stok nasional.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Panen padi. Ilustrasi
Foto: .
Panen padi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Provinsi Jawa Barat mulai mengawali musim panen raya di Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jumat (19/1). Panen raya tersebut dilakukan di lahan puluhan hektare yang berada di Desa Jambudipa, Warungkondang.

Dalam kesempatan itu hadir Danrem 061/Suryakencana Kolonel Inf M Hasan, Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, dan Kepala Badan Karantina Pertanian sekaligus Penanggungjawab Upsus Jawa Barat Banun Harpini. Selain itu hadir pula Dandim 0608 Cianjur Letkol CZI Hidayati dan Kapolres Cianjur AKBP Soliyah.

  "Mengawali panen raya Provinsi Jabar di Cianjur yang dipanen luasannya mencapai 27 hektare,'' ujar Penanggungjawab Upsus Jabar Banun Harpini kepada wartawan selepas panen raya.

Total lahan pertanian di Kecamatan Warungkondang mencapai luas 117 hektare. Banun melanjutkan, produksi padi dari satu hektare itu rata-rata mencapai 6,5. Selepas Cianjur daerah lainnya di Jabar akan menggelar panen raya mulai Januari, Februari dan Maret 2018.

Menurut Banun, pada Januari luas panen di Jabar diprediksi mencapai 100 ribu haktare dengan produksi gabah rata rata 600 ribu ton. Selanjutnya, kata dia, pada Februari musim panen raya mencapai puncaknya dengan luasan 222 ribu hektare dan Maret 245 ribu hektare.

Terkait rencana impor beras ungkap Banun, khusus di wilayah Cianjur dinilai masih surplus produksi beras. Hal ini, kata dia, didasarkan laporan dari Pemkab Cianjur. ''Masalahnya Indonesia negara kepulauan, di mana distribusi stok beras yang harus dijaga secara nasional,'' jelas Banun.
 
 
Banun mengaku masalah impor ini masih menjadi bahan diskusi. Kalaupun diterapkan dan jadi putusan pemerintah ungkap Banun, pemerintah tidak akan memasok ke pasar. Melainkan, kata dia, beras impor ini akan jadi stok nasional termasuk pengaturan tempat masuk pun tidak di wilayah sentral.
 
Ditambahkan Banun, Jabar selalu mengirim berasnya ke provinsi lain. Di sisi lain lanjut dia pada panen raya ini juga dilakukan serapan gabah petani di Warungkondang. Bulog membeli harga gabah kering panen sebesar Rp 5.500 per kilogram.
 
Banun menerangkan, pada musim hujan seperti saat ini pemerintah mengarahkan Bulog untuk menyerap gabah. Langkah ini kata dia dilakukan agar petani tidak mengalami kerugian ketika memproses gabah ke beras.
 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement