Jumat 19 Jan 2018 12:53 WIB

Ini Kata Wiranto Soal Dualisme Kepemimpinan Hanura

Wiranto meminta doa agar permasalahan yang terjadi di Partai Hanura segera selesai.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
 Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto
Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto meminta doa agar permasalahan yang terjadi di partainya cepat selesai. Ia pun mengaku tidak memihak kepada salah satu pihak yang berkonflik. "Saya tidak kemana-mana," ujar Wiranto usai menghadiri upacara serah terima jabatan Kepala Staf Angkatan Udara dari Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada Marsekal TNI Yuyu Sutisna di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1).

Tak berbicara banyak, Wiranto hanya meminta doa agar permasalahan yang terjadi di Partai Hanura segera selesai. Terkait dengan apa tanggapannya terhadap dua kepemimpinan di partainya, ia hanya meminta membaca ulang apa yang disampaikannya melalui keterangan tertulis kemarin. "Doakan saja semoga selesai. Baca yang teliti, sudah panjang lebar. Kalau hati nuraninya bersih pasti tahu maknanya," terang dia.

Ketua Umum Partai Hanura kubu Ambhara, Daryatmo menegaskan, pihaknya mendapat restu dan dukungan penuh dari Ketua Dewan Pembina Wiranto untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), di kantor DPP Partai Hanura, Jakarta Timur, Kamis (18/1). Dukungan tersebut tertuang dalam surat yang diterima pihaknya.

Wiranto sendiri berhalangan hadir karena masih menjalankan tugas sebagai Menko Polhukam. Dalam jumpa pers pascaterpilih sebagai ketua umum Partai Hanura menggantikan Oesman Sapta Odang (OSO), Daryatmo membacakan surat yang ditulis oleh Wiroanto sendiri.

Seperti apa isi surat Wiranto? Begini isinya:

Hari ini Kamis Tanggal 18 Januari 2018 Partai Hanura menggelar Munaslub yang diikuti 27 dari 34 DPD dan 407 dari 512 DPC seluruh Indonesia, di mana saya didaulat untuk memimpin kembali partainya yang selama ini di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang.

Menjawab permintaan aklamasi peserta Munaslub Partai Hanura kepada saya untuk memimpin kembali Partai Hanura yang didirikan pada 2006, saya memberikan jawaban sebagai berikut:

Pada posisi sebagai Menko Polhukam saya harus tetap konsisten untuk membantu Presiden, membaktikan diri saya menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional. Tugas yang membutuhkan perhatian dan kemampuan saya sepenuhnya. Untuk itu saya legawa dan akan mendukung sepenuhnya Partai Hanura dipimpin orang-orang yang berkualitas, bermoral dan memiliki kemampuan manajerial yang andal, melalui proses konstitusi Partai Hanura.

Sebagai Ketua Dewan Pembina yang mendirikan partai ini, Saya sangat sadar bahwa eksistensi partai, besar kecilnya partai akan sangat tergantung pada kekuatan ril pemilik partai ini, yakni seluruh anggota dan simpatisannya di seluruh Indonesia bahkan mancanegara yang diwakili DPD (pengurus propinsi) dan DPC (pengurus kabupaten/kota).

Siapa pun dan dengan cara apa pun tidak bisa mencegah hak politik pemilik partai ini. Oleh sebab itu apabila hak politik yang saudara perjuangkan adalah merupakan kebenaran maka semoga proses hukum dan terutama Tuhan yang Maha Kuasa akan merestui perjuangan Partai Hanura ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement