Jumat 19 Jan 2018 05:15 WIB

Aher Optimistis Pilkada Jabar Berjalan Kondusif

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat akan berjalan kondusif.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bayu Hermawan
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher)
Foto: ROL
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan optimistis Pilkada Serentak 2018 di Jawa Barat akan berjalan kondusif. Menurut Ahmad Heryawan, hal itu berbekal dari pengalaman Jawa Barat menghadapi sederetan pilkada sejak 10 tahun lalu. Walaupun, sejumlah pakar atau pihak lainnya menyatakan Pilkada Serentak 2018 di Jabar berpotensi konflik politik.

Ahmad Heryawan mencontohkan, pada 2013 diselenggarakan Pilgub dan Pilkada di 16 kabupaten dan kota di Jabar. Walaupun, memang tidak dilaksanakan serentak seperti Pilkada 2018. Namun, deretan Pilkada tersebut pun, bisa diselenggarakan dengan kondusif tanpa masalah berarti, berkat kerja sama dengan berbagai pihak, khususnya TNI dan Polri.

"Terlepas dari pengamat dan siapa pun yang mengatakan Jabar rawan keamanan, sepanjang saya menjadi gubernur, tidak ada gangguan berarti. Tidak ada kantor pemda atau KPU yang dirusak," ujar pria yang akrab disapa Aher dalam Rapat Desk Pilkada 2018 Jawa Barat di Gedung Sate, Kamis (18/1).

Menurut Aher, mungkin kondisi rawan ada di tempat lain, tapi bukan di Jabar. Namun, walaupun dirinya optimistis, Pilkada Serentak 2018 di Jabar aman, tapi antisipasi sudah disiapkan. Di antaranya bersama jajaran TNI dan Polri. Jika berdasarkan penelitian dan data yang akurat, di Jawa Barat akan terjadi gangguan ringan selama Pilkada, maka antisipasi harus disiapkan dengan level untuk gangguan sedang atau bahkan berat.

Aher mengatakan, ia tidak mengkhawatirkan sejumalah isu yang dilontarkan sejumlah pihak, kecuali isu terorisme. Walapun kebanyakan aksi terorisme terjadi di luar Jawa Barat, Aher mengakui banyak juga pelakunya yang berasal dari Jawa Barat.

"Tapi tetap, kami telah mengantisipasi berbagai potensi gangguan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement