Kamis 18 Jan 2018 13:05 WIB

Aher Minta Black Campaign Diwaspadai

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi kampanye hitam
Foto: kerikilberlumut.com
Ilustrasi kampanye hitam

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Black campaign atau kampanye hitam serta penyebaran hoaks dinilai akan menjadi gangguan yang harus diantisipasi oleh berbagai pihak pada Pilkada 2018 di Jawa Barat. Menurut Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, apalagi saat ini penyebaran kabar negatif tersebut bisa cepat tersebar melalui produk teknologi informasi, seperti media sosial.

Ahmad Heryawan mengatakan, ia banyak menemui berita atau foto yang diterbitkan di internet beberapa tahun lalu. Apalagi, saat ini dikemas ulang secara negatif untuk menjatuhkan nama baik seseorang atau membuat opini buruk di tengah masyarakat. "Harus diwaspadai kampanye hitam. Komentar atau berita beberapa tahun lalu muncul lagi. Yang sudah di alam kubur, muncul lagi. Ditambahi kata-katanya," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher dalamRapat Desk Pilkada 2018 Jawa Barat di Gedung Sate, Kamis (18/1).

Aher menyontohkan, saat beredar video salah satu calon kepala daerah yang sedang menari, sejumlah pihak malah menambahkannya dengan komentar. Tujuannya, untuk menghilangkan dukungan dari kalangan pesantren untuk calon kepala daerah tersebut. Contoh lainnya, saat seseorang calon kepala daerah lainnya berfoto bersama seorang perempuan berparas cantik, bisa saja langsung dikomentari bahwa perempuan tersebut adalah istri keduanya.

Bahkan, Aher menyebut, dia pun tidak luput dari hoaks saat Pilgub Jabar 2013. Ia,  diisukan memiliki istri empat orang. "Padahal saya cuma punya satu istri. Istri saya cuma senyum-senyum saja dengar isu itu. Karena dia tahu itu tidak benar," katanya.

Mengantisipasi black campaign, Aher mengatakan, sebenarnya hal itu urusan moral masyarakat. Namun ia yakin, di tengah masyarakat yang semakin dewasa dan cerdas, hoaks dan black campaign tidak akan memengaruhi Pilkada 2018 Jabar. "ASN kita ada ratusan ribu. Kita minta mereka sampai tingkat kepala desa dan RT RW untuk menentramkan masyarakatnya," katanya. Oleh karena itu, dia pun telah meminta Desk Pilkada Jabar menggunakan unsur pemerintahan untuk melakukan sosialisasi Pilkada, penyebaran pesan kebhinnekaan dan kemananan di Pilkada Jabar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement