Kamis 18 Jan 2018 08:56 WIB

UMM Tambah Usaha Bakery Sebagai Media Pembelajaran

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Muhammad Subarkah
Kampus UMM di Malang.
Foto: afifah07.student.umm.ac.id
Kampus UMM di Malang.

REPUBLIKA.CO.ID,  Malang -- UMM Bakery merupakan salah satu usaha yang dimiliki Universitas Muhammadiyah Malang. Usaha tersebut mendapat bantuan dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) karena lolosnya proposal pada program Iptek Bagi Kreativitas dan Inovasi Kampus (IbKIK).

Pada awalnya, ide usaha tersebut datang dari dosen Ilmu Teknologi Pangan (ITP) UMM, Damat MP. Ia mengajukan proposal pengabdian pada masyarakat Roti Manis Fungsional pada 2013. Menurut Damat saat itu, peluang usaha di bidang roti selain mempunyai nilai ekonomi juga dapat menjadi media pembelajaran mahasiswa.

Salah satu alasan Pak Damat mengajukan ke IbKIK adalah agar mahasiswa ITP memiliki wadah untuk praktikum secara langsung, yang mana hasil praktikum tersebut dapat dikembangkan di UMM Bakery, tutur kepala produksi UMM Bakery sekaligus dosen ITP UMM Desiana Nuriza Putri, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Rabu (17/1).
 
Usaha tersebut kini mendapat sambutan positif. Beberapa pengembangan telah dilakukan dalam usaha tersebut seperti pembuatan rotiroti sosis, roti mini, roti kepang hingga pizza dengan berbagai rasa.
 
Selain nikmat, ada keunggulan khas yang dimiliki produk UMM Bakery yakni bebas bahan pengawet. Bukan hanya itu, UMM Bakery juga menjual produknya dengan harga terjangkau mulai kisaran Rp. 1.500 hingga Rp. 4.500.
 
Saat ini, berbagai inovasi sedang disiapkan oleh para chef UMM Bakery. Kabarnya, mereka menyiapkan formula baru untuk mengembangkan jenis roti yang lain.
 
"Rencananya bulan Februari kita akan me-launching varian baru," tutur Desi.
 
 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement