REPUBLIKA.CO.ID, BELAWAN -- Perseroan Terbatas Pelabuhan Indonesia 1 memproyeksikan pembangunan terminal peti kemas di areal reklamasi Pelabuhan Belawan dapat diselesaikan pada akhir tahun 2018. Target penyelesaian itu disampaikan Dirut PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) 1 Bambang Eka Cahyana dalam kunjungan Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono yang meninjau lokasi di Pelabuhan Belawan, Kota Medan, Rabu (17/1).
Kepada ketiga menteri itu, Bambang Eka menjelaskan, dari pengerjaan selama ini, pembangunan fisik terminal peti kemas tersebut telah mencapai 56 persen. Selanjutnya, pihaknya akan melanjutkan pembangunan fisik tersebut dengan pengerasan untuk pembuatan dermaga terminal peti kemas.
Pihaknya meyakini fondasi dan lahan pembangunan terminal peti kemas tersebut sangat kokoh karena lumpurnya dikeruk terlebih dulu sebelum ditimbun dengan pasir yang didatangkan dari kawasan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk fase kedua, pihaknya membuat jalur bagi nelayan sehingga masyarakat di sekitar Belawan tidak mengalami kesulitan untuk melaut.
Bambang Eka Cahyana juga menjelaskan pada Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi yang mengikuti kunjungan itu bahwa proses analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) pembangunan terminal peti kemas tersebut telah diselesaikan. Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mempertanyakan pembangunan sistem dalam operasional terminal peti kemas di Pelabuhan Belawan.
Menanggapi hal itu, Dirut Pelindo 1 Bambang Eka Cahyana menyatakan, sistem operasional di terminal peti kemas tersebut akan disiapkan pada pertengahan tahun 2019. Bambang Eka juga menjelaskan mengenai pembiayaan pembangunan terminal peti kemas tersebut yang menggunakan dana dari Islam Development Bank dengan masa pembiayaan selama 10 tahun.
Usai mendengarkan penjelasan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pembangunan tersebut dilakukan untuk menyahuti perkembangan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan. Dari data yang ditampilkan, terlihat melonjaknya aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Belawan, termasuk meningkatnya pemasukan berdasarkan kerja sama pemangku kepentingan di sektor kepelabuhanan.
Mengenai pembiayaan, pihaknya akan membahas tentang waktu pembiayaan dengan Islam Development Bank karena dinilai terlalu lama. "Nanti saya akan bertanya ke Islam Development Bank kenapa sampai 10 tahun untuk membiayai proyek seperti ini," katanya.