Selasa 16 Jan 2018 19:04 WIB

Hasto: PDIP Usung 96 Kader di Pilkada Serentak 2018

Rep: Fergi Nadira/ Red: Bilal Ramadhan
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jendral (Sekjen) dewan perwakilan partai (DPP) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, PDI Perjuangan menganggap Pilkada Serentak 2018 merupakan momentum memerkuat mekanisme kelembagaan partai di dalam menyiapkan pemimpin.

"Dari total 171 daerah, PDI Perjuangan mencalonkan 44 kader partai sebagai calon kepala daerah, dan 52 kader sebagai calon wakil kepala daerah," ujarnya, Selasa (16/1).

Partisipasi kader partai menurutnya semakin meningkat dan menunjukkan mekanisme kaderisasi internal Partai yang berjalan semakin sistemik. Sedangkan jika ditinjau kerjasama politik yang dilakukan, PDI Perjuangan terus mengedepankan semangat gotong royong dan membuka ruang kerjasama politik dengan Partai lain.

PDIP menegaskan komitmen bahwa kerjasama dilakukan karena kesadaran akan kepentingan bangsa dan negara, serta upaya memperkuat pemerintahan yang stabil, kuat dan mengakar pada dukungan rakyat. Oleh karenanya, kerjasama dengan Parpol pengusung pemerintah banyak dilakukan.

"Dari 171 daerah, kerjasama dengan Golkar dan Hanura mendapat peringkat tertinggi, yakni di 54 daerah. Kerjasama dengan PPP di 52 daerah dan dengan PKB di 46 daerah. Kerjasama dengan PKPI terjadi di 29 daerah," ujarnya.

Tidak hanya itu, kerjasama dengan PAN terjadi di 51 daerah dan dengan PKS di 32 daerah. Konfigurasi kerjasama politik tersebut menunjukkan dinamika politik nasional berbeda dengan daerah. Hal ini terjadi, sebab aspek historis, kultur dan dinamika politik lokal.

Hasto juga menegaskan ukuran sebenarnya dalam pilkada seharusnya dilihat bukan semata dari hasil, melainkan bagaimana proses melahirkan pemimpin. Megawati Soekarnoputri selalu menegaskan PDI Perjuangan menempatkan aspek ideologi, kepemimpinan, personaliti yang baik, rekam jejak kinerja calon, dan kemampuan untuk menampilkan wajah kekuasaan yang membangun peradaban untuk rakyat, sebagai kriteria utama di dalam menetapkan calon.

"Sebab yang kami cari adalah pemimpin untuk rakyat," kata dia.

Dengan banyaknya kader partai yang dicalonkan oleh Partai Banteng ini, maka PDI Perjuangan semakin mengukuhkan posisi politiknya sebagai Partai ideologi atas dasar Pancasila. "Seluruh paslon yang diusung oleh PDI Perjuangan memiliki komitmen untuk memberikan dukungan sepenuhnya pada kepemimpinan Jokowi," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement