Selasa 16 Jan 2018 15:40 WIB

Khofifah: 16 Ribu Paket Makanan Kaleng Dikirim ke Asmat

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Sosial (Kemensos) telah mengirimkan bantuan makanan guna mengatasi kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua. Sebanyak 16 ribu paket makanan kaleng senilai Rp 725 juta telah dikirim ke Timika Papua pada Ahad (14/1).

Paket tersebut telah didistribusikan secara bertahap sejak senin (15/01) kepada masyarakat terdampak di Kabupaten Asmat. Paket lauk pauk A,B,C,D telah dikirimkan bersama tim Kemensos ke Asmat.

''Jumlahnya bisa ditambah sewaktu-waktu sesuai kondisi di lapangan," kata Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Selain permakanan, Kemensos bersama dinas sosial setempat juga telah mengirimkan bantuan logistik berupa tiga ton beras, 200 lembar selimut, 200 matras, dua tenda keluarga, dan 50 food ware. "Sebagai langkah awal, bantuan pangan diupayakan dari wilayah yang berbatasan dengan Asmat. Tim juga membawa makanan berupa umbi-umbian," imbuhnya.

Sebanyak 63 orang anak meninggal akibat kejadian luar biasa (KLB) campak disertai gizi buruk di Asmat dalam empat bulan terakhir. KLB tersebut terjadi di enam distrik di Kabupaten Asmat. Sejak September 2017 hingga kini, RSUD Asmat dilaporkan merawat ratusan pasien campak. Sebanyak 393 orang menjalani rawat jalan dan 175 orang rawat inap.

Khofifah menerangkan, Distrik Agats yang merupakan Ibukota Kabupaten Asmat telah tersentuh bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga Beras Sejahtera (Rastra) sejak 2016. Bantuan disalurkan melalui PT POS Indonesia, sedangkan pada 2017 penyaluran dilakukan melalui Bank Rakyat Indonesia.

Di distrik tersebut, jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 175 KPM. Sementara KPM hasil Validasi 2018 sebanyak 196 KPM sehingga total sementara 371 KPM.

Selain itu, Kemensos pun menggelontorkan dana bantuan Program Komunitas Adat Terpencil senilai Rp 3,1 miliar. Jenis bantuan yang diberikan antara lain berupa pemukiman sosial, jaminan hidup, bantuan bibit, peralatan kerja, dan peralatan rumah tangga.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement