Selasa 16 Jan 2018 07:04 WIB

Pemkot Bogor Instruksikan Operasi Pasar Tingkat Kecamatan

Harga Beras Naik. Pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (11/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Harga Beras Naik. Pembeli memilih beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekretaris Daerah Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat menginstruksikan agar dilakukan operasi pasar murah di tingkat kecamatan. Hal ini guna mengantisipasi kenaikan harga beras yang sedang terjadi.

"Saya sudah koordinasikan dengan administrasi perekonomian untuk digelar operasi pasar beras murah untuk setiap kecamatan," kata Ade, Senin (15/1) kemarin.

Menurut Ade, Pemerintah Kota Bogor telah melakukan upaya pengendalian harga beras dengan melakukan operasi pasar khusus beras di sejumlah pasar.

"Laporan yang saya terima operasi pasar sudah berlangsung di pasar, sekarang kita ingin arahkan operasi pasar ke tingkat kecamatan," katanya.

Ade mengatakan telah menerbitkan surat pemberitahuan kepada masing-masing kecamatan untuk melaksanakan operasi pasar beras murah. Yakni menyalurkan beras untuk keluarga prasejahtera atau raskin.

"Tujuannya agar masyarakat kurang mampu bisa memenuhi kebutuhannya akan beras yang sedang mahal saat ini," kata Ade.

Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Komoditi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor, Ade Tedy Sutiadi, menyebutkan, operasi pasar beras telah dilaksanakan sejak tanggal 9 Januari lalu.

Sekitar 300 ton beras dipasok kedua pasar yakni Anyar 11 ton dan Pasar Bogor 240 ton, dengan harga jual sesuai HET yakni Rp9.359 per kg. Hari ini ada penambahan permintaan pasokan sebesar 50 ton untuk Pasar Anyar.

"OP akan terus dilakukan sampai harga beras stabil," katanya.

Terkait pelaksanaan OP beras di tingkat kecamatan, Tedy mengatakan kewenangan ada di Dinas Tanaman Pangan yang mendistribusikan beras raskin atau rastra bagi keluarga prasejahtera.

"Disperindag hanya melaksanakan OP untuk pasar," kata Tedy.

Harga beras di tingkat pasar untuk jenis medium kini di atas HET berkisar antara Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu. Sedangkan beras jenis premium seperti Rojo lele, pra dan lainnya naik dari kisaran Rp 10 ribu menjadi Rp 12 ribu.

Menurut Tedy, rata-rata kenaikan harga beras medium di tingkat pengecer berkisar antara Rp 100 sampai Rp 200. Namun di tingkat pembeli harga beras yang tadinya masih ada seharga Rp 7.500 menjadi Rp 9.500 per kg.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement