REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan robohnya selasar Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin siang, merupakan sesuatu yang mengejutkan.
"Kalau ini bangunan tua, mungkin saja terjadi (roboh). Tapi bangunan sebagus itu, menurut saya (roboh) ini aneh tapi nyata," kata Irjen Setyo di Gedung BEI, Jakarta, Senin petang.
Setyo mengatakan polisi akan menyelidiki desain konstruksi dan mengecek ketahanan bangunan tersebut. "Bangunan punya blueprint. Pasti ada kekuatannya untuk berapa tahun. Ini akan diselidiki," katanya.
Pihaknya juga belum menemukan informasi adanya tanda-tanda kegagalan struktur bangunan sebelum terjadinya roboh. Selain memeriksa desain bangunan, polisi juga akan memeriksa kontraktor yang dulu membangun selasar tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menjelaskan informasi terbaru mengenai data jumlah korban. Menurut dia, jumlah korban luka akibat peristiwa tersebut sebanyak 72 orang.
"Ada tiga orang di RS Jakarta yang sudah diperbolehkan pulang," katanya.
Baca juga, Mobil Ambulans Bolak-balik Evakuasi Korban Atap Roboh BEI.
Mereka mengalami luka ringan, luka sedang hingga luka berat yang sebagian besar menderita patah tulang. Para korban tersebut dirawat di beberapa rumah sakit seperti di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo, RS MRCCC Siloam Semanggi, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) dan Rumah Sakit Jakarta.
Sebelumnya lantai selasar di Tower II Gedung Bursa Efek Indonesia ambruk pada Senin siang pukul 12.10 WIB.