Senin 15 Jan 2018 19:53 WIB

Pelaku Seni Pertunjukan Sleman Diminta Kedepankan Kualitas

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Hazliansyah
Penari
Foto: Antara/Siswowidodo
Penari

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Seni pertunjukan merupakan salah satu aspek penting daya tarik DI Yogyakarta, khususnya Kabupaten Sleman. Karenanya, dalam setiap penampilannya seni pertujukkan harus mengedepankan kualitas penampilan, bukan sekadar hiburan yang monoton.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Aji Wulantara mengingatkan jika seni pertunjukan bukan sekadar tontonan. Sebab, ia menekankan, tiap seni pertunjukan mengandung makna yang lebih mulia, yakni harus mengandung aspek tuntunan dan tatanan.

"Oleh karena itu, setiap kelompok seni pertunjukan hendaknya meningkatkan kreativitas dan inovasinya agar dapat tampil lebih berkualitas," kata Aji di Tegal Gentan Desa Margoagung, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman, Senin (15/1).

Pesan itu disampaikan langsung dalam musyawarah Paguyuban Kesenian Jathilan Kabupaten Sleman (PJKS). Turut hadir Kepala Bidang Kesenian, Siswanto dan Kepala Bidang Dokumentasi, Sarana dan Prasarana Kebudayaan Wasita.

Aji menerangkan, perkembangan kebudayaan di Kabupaten Sleman, termasuk seni pertunjukan, cukup membanggakan. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyaknya event-event budaya dan berbagai pertunjukan seni budaya yang digelar masyarakat.

Ia berharap, ke depan perkembangan kebudayaan bukan hanya meningkat dari sisi kuantitas kegiatan, melainkan diimbangi kualitas penampilan. Terlebih, dalam setiap penampilannya hendaknya mengedepankan pula tatanan etika dan norma adat yang berlaku.

"Serta, menjaga kesopanan dan kesantunan sebagai karakter budaya bangsa," ujar Aji.

Senada, Ketua PJKS, Sunaryo mengajak semua jajaran pengurus PJKS senantiasa melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok jathilan di Kabupaten Sleman. Sebagai ketua, rumah Sunaryo telah pula ditetapkan sebagai Sekretariat PJKS.

"Agar lebih intensif lagi melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok jathilan di Kabuaten Sleman," kata Sunaryo.

Musyawarah memutuskan pula efektivitas langkah dengan membagi tiga kelompok wilayah mula periode ini yaitu Sleman barat, Sleman tengah, dan Sleman timur. Sleman barat meliputi Seyegan, MInggir, Moyudan, Godean, dan Gampir.

Selain itu, Sleman tengah meliputi Pakem, Turi, Ngaglik, Tempel, Sleman, Mlati dan Depok. Sedangkan. Untuk Sleman timur meliputi Cangkringan, Ngemplak, Kalasan, Berbah, dan Prambanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement