Senin 15 Jan 2018 19:28 WIB

Polisi Minta Video Gedung BEI Ambruk tidak Disebar

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nur Aini
Suasana ambruknya lantai di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1).
Foto: Istimewa
Suasana ambruknya lantai di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Video detik-detik ambrolnya selasar lantai mezanin Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta Selatan beredar baik di media massa maupun media sosial. Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto meminta masyarakat agar tidak menyebarkan video tersebut.

"Saya tahu ada video yang beredar, mohon tidak disebarkan karena tidak etis karena itu keluarga kita kerabat kita, jadi atas dasar kemanusiaan jangan (disebar)," kata Setyo di gedung BEI, Senin (15/1) petang.

Setyo mengungkapkan, pihak gedung akan bertanggung jawab atas biaya perawatan para korban. Ia juga memastikan tidak ada korban jiwa yang jatuh dalam peristiwa nahas ini. Hanya saja, sejumlah korban mengalami patah tulang.

Kegiatan di gedung ini, kata Setyo, besok diharapkan bisa normal kembali, kecuali kerusakan yang ada di tempat kejadian perkara. "Besok diharapkan bisa normal kembali," ujarnya.

Dalam peristiwa ini, lebih dari 70 orang diperkirakan mengalami luka-luka. Mereka tersebar di empat rumah sakit. Sebanyak 17 korban berada di RSAL dr. Mintoharjo sebanyak 17 orang, RS MRCCC Siloam terdaftar 31 orang korban, kemudian di RS Pertamina sebanyak tujuh orang, dan RS Jakarta sebanyak 20 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement