Senin 15 Jan 2018 19:16 WIB

Lombok Barat Gencarkan Realisasi Program 100-0-100

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat berupaya mewujudkan program Nawacita 100-0-100 pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)- Jussuf Kalla (JK). Program 100-0-100 merupakan program ketersediaan 100 persen air minum, 0 persen kawasan kumuh, dan 100 persen fasilitas sanitasi serta drainase di seluruh wilayah Indonesia yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014-2019.

"Kita mendukung penuh program 100-0-100. 100 persen masyarakat bisa mengakses air bersih, 0 persen mereka buang air besar sembarangan, dan 100 persen bisa mengakses sanitasi," ujar Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid saat meresmikan Program Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) tahap III 2018 di Dusun Golong, Desa Golong, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin (15/1).

 

Hingga saat ini, capaian program 100-0-1000 di Lombok Barat sendiri baru menyentuh angka 45 persen. Faozal optimistis angka ini terus meningkat hingga 100 persen pada 2020.

 

Fauzan menyampaikan, Lombok Barat sedang bergeliat memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan air minum dan akses sanitasi. Bagi Fauzan, program ini berjalan sangat baik untuk mendukung sektor penanggulangan kemiskinan.

 

Fauzan menjelaskan, pada 2017, Pamsimas menyasar 15 desa dengan total nilai proyek sebesar Rp 3,7 miliar. Di 2018 ini, Pemkab Lombok Barat memperluas area cakupan menjadi 31 desa dengan total biaya sebesar Rp 7,7 miliar.

 

"Dengan jumlah desa yang ada, maka Pemkab Lombok Barat semakin optimis di tahun 2020 nanti 100 persen desa-desa di Lombok Barat mampu mencapai 100-0-100," lanjut Fauzan.

 

Kepala Bappeda Lombok Barat Baehaqi menyatakan program ini bisa menjadi jalan keluar dari problem kemiskinan. "Kemiskinan makanan kan sudah tertangani, Gini Rasio kita sudah mengecil. Saat ini kita juga fokus dengan kemiskinan nonmakanan, salah satunya soal sanitasi," kata Baehaqi.

 

Kepala Desa Golong, Zainuddin mengakui dengan Pamsimas, 80 persen warga di dusunnya bisa tercakup dan bisa mengalir ke dusun-dusun lainnya yang belum berjaringan air bersih.

"Kondisi desa kami sebelumnya selalu kesulitan air bersih. Dengan program ini, kami optimistis kesulitan air bersih yang selalu jadi masalah setiap tahun bisa teratasi," ucap Zainuddin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement