Senin 15 Jan 2018 18:09 WIB

Tes Centre Ajang Penggalian Potensi Akademik Calon Mahasiswa

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Winda Destiana Putri
Ilustrasi Mahasiswa.
Foto: Reuters/Patrick T Fallon
Ilustrasi Mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, Tes Centre atau Pusat Layanan Tes menjadi salah satu terobosan baru yang menitikberatkan pada penggalian potensi akademik calon mahasiswa yang ingin masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Tes Centre tersebut rencananya akan mulai diterapkan pada tahun 2019 mendatang.

"Tahun ini kami akan mulai dengan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), UTBK ini menjadi embrio dalam pelaksanaan Tes Centre itu," ungkap Nasir di Gedung Kemenristekdikti, Senin (15/1).

Nasir menjelaskan, model pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) sudah seharusnya ditinggalkan. Karena menurut dia, pada era disrupsi seperti saat ini, model SBMPTN harus mulai beralih dan memanfaatkan peralatan digital.
 
Selain itu, menurut Nasir, model SBMPTN yang berbasis tulis risiko kecoboran soalnya sangat tinggi. Selain itu, soal-soal yang diujikan pun dinilai belum pas. Sehingga ke depan, proses seleksi akan lebi melihat pada potensi akademik dan kemampuan seseorang.
 
"Fasilitas setiap sekolah kan berbeda, ada yang lengkap dan ada yang kurang yang akan berpengaruh pada kemampuan siswa. Tentunya itupun dipastikan berpengaruh pada nilai SBMPTN-nya kan. Tapi dengan Tes Centre itu kami akan coba minimalisasi hal demikian," kata Nasir.
 
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan ke depan, Tes Centre juga bisa digunakan untuk seleksi masuk Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Meskipun selama ini, dalam Undang-Undang menyebutkan, hanya seleksi penerimaan mahasiswa di PTN yang wajib didanai oleh pemerintah.
 
Sebelumnya, Menristekdikti Mohammad Nasir membantah pemberitaan terkait penghapusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun depan. Dia menegaskan tahun 2019, SBMPTN tetap ada, namun dengan bentuk yang berbeda yang disebut Tes Centre.
 
Nasir menjelaskan, Tes Centre bertujuan untuk menjangkau siswa-siswa yang berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Selama ini, siswa-siswa yang tinggal di kawasan 3T harus mengeluarkan dana yang banyak hanya untuk mengikuti tes SBMPTN.
 
"Apabila dengan Tes Centre, dia tidak lagi harus datang ke tempat tes itu. Tetapi, nanti tes itu bisa bisa dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan memanfaatkan sistem android atau inovasi lain yang hingga kini masih kami bahas," kata Nasir usai melantik pimpinan PTN di Lingkungan Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (15/1).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement