Ahad 14 Jan 2018 13:45 WIB

Ketua KPU Minta KIPP Jaga Eksistensi dan Kinerja

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Hazliansyah
Ketua KPU Arief Budiman  dalam diskusi di diskusi kopi, Jakarta, Ahad (7/1).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua KPU Arief Budiman dalam diskusi di diskusi kopi, Jakarta, Ahad (7/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Arief Budiman membuka kongres Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia. Dalam sambutannya, Arief mengingatkan kembali sejarah pemilu sejak orde baru yang didominasi oleh gerakan mahasiswa.

"Tahun 1980-an gerakan mahasiswa semakin meluas terhadap kritik perkembangan dalam sistem pemerintahan. Sampai pada momentum besar itu pemilu tahun 1999," kata Arief di Gedung PP PON, Cibubur, Ahad (14/1).

Arief juga menejaskan bagaimana jumlah lembaga pemantau pemilu dari tahun ke tahun semakin mengalami penurunan.

Menurut Arief, hal itu dapat dilihat pada tahun 1999 jumlah pemantau pemilu terbilang masih cukup banyak. Kemudian di tahun 2004 cukup stabil, sedangkan di 2009 jumlahnya berkurang.

Ia berharap dalam kongres KIPP Indonesia kali ini dapat menganalisis penyebab menurunnya jumlah lembaga pemantau pemilu. Selain itu, Arief juga mengingatkan untuk terus menjaga eksistensi dan kinerja.

"Kalau kita konsisten, fokus, tentu kita akan eksis," kata Arief disambut tepuk tangan peserta yang hadir.

Tahun ini adalah tahun kedua KIPP menggelar kongres setelah kongres pertama digelar pada tahun 1996 silam.

Selain Arief, beberapa pejabat dari lembaga pemilu juga hadir adalah Ketua Bawaslu Abhan, Direktur Fasilitas Kepala Daerah, DPD dan Hub Antarlembaga (FKDH) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) Akmal Malik, Ketua KPUD DKI Marsono, Komisioner DKPP Ida Budiarti, dan Plt Sekjen KIPP Kaka Suminta.

Sebanyak 28 KIPP daerah hadir dalam kongres tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement