Sabtu 13 Jan 2018 23:18 WIB

'Tes Kesehatan Tahap II Kuras Pikiran dan Tenaga'

Rep: Andrian Saputra/ Red: Esthi Maharani
Pekerja mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara TPS dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja mengikuti simulasi pemungutan dan penghitungan suara TPS dalam pemilihan kepada daerah (Pilkada) serentak, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Sebanyak tujuh pasangan calon (paslon) peserta Pilkada Jawa Tengah kembali menjalani tes kesehatan tahap II di Rumah Sakit dr. Moewardi, Solo pada Jumat (13/1). Tujuh paslon yang mengikuti tes tersebut diantaranya yakni pasangan Achmad Husain-Sadewo Tri Lastiono dan pasangan Marjoko-Ifan Haryanto yang merupakan paslon untuk Pilbup Kabupaten Banyumas.

Selain itu pasangan Zaenal Arifin-Edi Cahyono dan pasangan Muhammad Zaenal Arifin-Rohadi Pratoto yang bersaing di Pilbup Kabupaten Magelang. Serta pasangan Haryo Dewandono-Irwan Prasetyadi, pasangan Muhammad Al Khadzik-Heri Ibnu Wibowo dan pasangan Bambang Sukarno-Matoha yang merupakan paslon yang akan bersaing di Pilbup Kabupaten Temanggung.

Di hari kedua tes kesehatan tersebut, masing-masing cabup dan cawabup menjalani psikotes mulai dari mengerjakan soal dan wawancara. Tak tanggung-tanggung, cabup dan cawabup tersebut harus mengisi quisioner sebanyak 600 pertanyaan dalam waktu 90 menit.

"Ada 600 soal dan seperti saya suka berenang? Jawab ya atau tidak, saya pemarah? Saya tersinggung? Ya atau tidak. Lumayan melelahkan dan saya selesaikan 50 menit," tutur calon Bupati Temanggung, Muhammad Al Khadzik.

Menurut AlKahdzik tes kesehatan yang dilaluinya selama dua hari cukup menguras tenaga dan pikiran. Kendati demikian, kata dia, tes tersebut memang harus dilakukan untuk memastikan kesehatan fisik dan mental para calon pemimpin kepala daerah. Selain psikotes, tiap paslon tersebut juga menjalani tes urin bebas narkoba, dan pengecekan kesehatan lainnya seperti jantung, darah hingga tulang.

Hasil tes kesehatan tersebut nantinya akan diserahkan ke Ikatan Dokter Indonesia dimasing-masing wilayah paslon. Dari IDI Wilayah, hasil tes kesehatan tersebut diserahkan ke KPU untuk selanjutnya diumumkan.

"Saya kira sudah bagus amanat UU bahwa calon pimpinan kepala daerah harus sehat, karena kalau tidak sehat impinan daerah itu yang dirugikan rakyatnya. Makanya kami juga harus sabar mengikuti setiap tes," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement