Sabtu 13 Jan 2018 01:37 WIB

Pedagang Rayakan Hari Jadi Pasar Gede dengan Kirab

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
 Pedagang membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3).  (Antara/Yusuf Nugroho)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Pedagang membawa spanduk bertuliskan Save Rupiah di Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/3). (Antara/Yusuf Nugroho)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO ---Ratusan pedagang Pasar Gede bersorak gembira. Mereka berjalan mengelilingi pasar, mengarak puluhan tumpeng pada Jumat (12/1). Ada 88 tumpeng nasi kuning yang dikirab pedagang. Jumlah tersebut, sebagai simbol dari usia Pasar Gede sejak berdiri pada 1930.

Kirab Kembul Agung Windu Welasan, itulah acara yang diprakarsai Komunitas PaguyubanPasar Gede untuk merayakan hari jadi Pasar Gede yang ke-88. Warga setempat dan pengunjung pasar pun antusias untuk menyaksikan iring-iringan kirab.

Usai dikirab, pedangang pun menjejerkan tumpeng-tumpeng itu di depan pintu masuk Pasar Gede. Mereka kemudian bersama-sama berdoa agar diberi keberkahan. Setelah berdoa pedagang bersama-sama menyantap tumpeng dan sajian lainnya.

Pedagang optimistis eksistensi Pasar Gede tak akan tergantikan meski muncul banyak pasar modern dan situs-situs pasar daring. Menurut penggagas acara yang juga anggota komunitas Paguyuban Pasar Gede, Wiharto, Pasar Gede telah menjadi ikon bagi kota Solo. Terlebih bagi wisatawan, ini merupakan lokasi yang wajib dikunjungi saat berwisata ke Solo.

"Kami yakin Pasar Gede akan tetap bertahan dan tak akan mati meski sekarang jual beli sudah pakai online", tutur Wiharto.

Dalamkesempatan tersebut kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagyo mengatakan pihaknya terus mendorong pasar-pasar tradisional di Solo agar mampu bersaing dengan pasar modern dan pasar daring. Di antaranya yakni dengan melakukan revitalisasi dan rehabilitasi pasar-pasar tradisional di Solo.

"Selain itu bagaimana pasar tradisional ini bisa tetap hidup maka sumber daya manusianya kita ikutkan diklat, kita beri pendampingan pada pedagang," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement