REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Jumlah pengunjung di Pasar Gede Solo meningkat pascanormal baru yang diberlakukan oleh pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. "Memang saat KLB (kejadian luar biasa) ada penurunan angka kunjungan sampai 50 persen dibandingkan hari normal (sebelum KLB)," kata Lurah Pasar Gede Agus Suharto di Solo, Kamis (2/7).
Ia mengatakan pada hari normal jumlah pengunjung yang datang ke Pasar Gede sekitar 3.000 orang per hari. Semenjak diberlakukannya KLB turun menjadi sekitar 1.500 hingga 2.000 orang per hari.
Meski demikian, dia mengatakan angka tersebut saat ini secara bertahap mulai meningkat. "Saat ini kalau dibandingkan saat normal ya sudah mencapai 75 persen angka kunjungannya, karena memang kunjungan dari wisatawan belum banyak," katanya.
Untuk tingkat kepadatan pengunjung, dia mengatakan masih terjadi di jam-jam tertentu, yaitu pada pagi hari dan siang menjelang sore. "Yang banyak pas grosir malam. Yang pagi dan siang kalangan menengah ke atas," katanya.
Sementara itu, hingga saat ini pihaknya terus aktif mengimbau pedagang maupun pembeli untuk mengikuti aturan sesuai protokol kesehatan. "Protokol kesehatan sejak awal KLB sudah ada, mulai dari cuci tangan, imbauan menggunakan masker hingga jaga jarak. Ketika kami menghadapi normal baru, pedagang sudah tahu. Jika tidak menaati protokol kesehatan mereka tahu (sanksi tidak boleh berjualan selama beberapa hari, Red)," katanya.
Ia mengatakan sejauh ini para pedagang cukup disiplin dalam menjalankan aturan tersebut. Meski demikian, pihaknya justru mengkhawatirkan ketidakdisiplinan berasal dari pengunjung. "Termasuk jaga jarak antara pembeli dengan pembeli yang kami khawatirkan, yang potensi berdekatan biasanya di daging ayam dan sayuran. Oleh karena itu, petugas satpam aktif berkeliling," katanya. Termasuk para pembeli yang enggan mengenakan masker, dia mengatakan petugas melakukan tindakan tegas dengan meminta yang bersangkutan langsung keluar pasar.