Jumat 12 Jan 2018 15:21 WIB

KPU: Tim Pemeriksa Kesehatan Kandidat Harus Independen

Tes urine untuk mengidentifikasi penggunaan narkoba, salah satu yang harus dijalani pasangan calon yang mengikuti Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Tes urine untuk mengidentifikasi penggunaan narkoba, salah satu yang harus dijalani pasangan calon yang mengikuti Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Komisioner KPU Provinsi Riau, Abdul Hamid menegaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam tes kesehatan tujuh bakal calon pada Pilkada Riau, agar menjunjung tinggi profesionalisme serta netralitas. Hal tersebut ia sampaikan dalam kujungannya ke RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru, saat empat bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, serta tiga bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Indragiri Hilir (Inhil) mengikuti sejumlah rangkaian tes kesehatan. "Netralitas dan profesionalisme adalah hal yang mutlak bagi setiap komponen yang terlibat," ucap Abdul Hamid, Jumat (12/1).

Tes kesehatan akan digelar dua hari, yakni Jumat hingga Sabtu tanggal 12-13 Januari 2018. Pemeriksaan tersebut sudah sesuai dengan standar dan petunjuk teknis KPU Nomor 231, yang ditetapkan bersama BNN dan sejumlah pihak lainnya. Sebelumnya dijelaskan bahwa pemeriksaan tersebut dimulai pada pukul 07.30 WIB. Ada tujuh pasang bakal calon yang terdiri atas empat balon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau masing-masing Syamsuar-Brigjen TNI Edy Nasution, Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno, Firdaus-Rusli Effendi, Lukman Edy-Hardianto.

Tiga calon Bupati dan Wakil Bupati masing-masing Rosman Malomo-Mus Mulyadi, M Wardan-Syamsudin dan Ramli Walid-Ali Azhar. Ia menjelaskan setiap kandidat akan menjalani serangkaian pemeriksaan yang menyeluruh. Mulai dari kesehatan fisik, organ dalam, psikologi, dan juga tes narkoba.

Sedangkan hasil dari pemeriksaan kesehatan terhadap para paslon tersebut akan diterima pada tanggal 15 dan 16 Januari mendatang. Pada dua hari tersebut akan diketahui apakah para calon yang bertarung nantinya akan memenuhi syarat maupun tidak. "Kami hanya mengawasi proses pemeriksaan tersebut," imbuhnya.

Pemeriksaan kali itu meliputi psikologis dan psikiatri. Nantinya para paslon akan diperiksa secara maraton oleh tim yang terdiri atas Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Riau, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Hipsi (Himpunan Psikologi Indonesia) untuk memeriksa kesehatan jasmani dan kejiwaan.

Direktur RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru, dr Nuzelly Husnedi yang ikut menyaksikan pemeriksaan tersebut membenarkan bahwa terdapat tim khusus yang telah dipersiapkan sebelumnnya. Ia kemudian menjelaskan bahwa pihaknya melibatkan sekitar 100 tenaga medis baik perawat maupun dokter, serta sejumlah personel dari BNN dan anggota Hipsi.

Untuk pemeriksaan pada hari pertama tersebut, paslon gubernur dan wakilnya akan menjalani pemeriksaan psikologi dan psikiatri. Sedangkan untuk balon bupati Inhil dan wakilnya pemeriksaan jasmani.

Senada dengan Abdul Hamid, Nuzelly Husnedi mengaku bahwa seluruh pihak yang terlibat dalam pemeriksaan tersebut diminta untuk mengedepankan profesionalisme. "Sejumlah nama yang terlibat adalah mereka yang memang telah teruji di bidangnya masing-masing," kata Nuzelly.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement