REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pemerintah pusat membangun 74 embung di Kabupaten Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur, guna meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
Bupati Rote Ndao Leonard Haning ketika dihubungi dari Kupang, Kamis (11/1), mengatakan pembangunan embung itu dengan lokasi yang tersebar di seluruh wilayah selatan Indonesia tersebut.
"Iya benar, ada 74 embung yang dibangun di sini. Salah satunya Embung Saina yang dikunjungi oleh Bapak Presiden Joko Widodo saat mengunjungi Pulau Rote," katanya.
Leonard menjelaskan, bahwa saat mengunjungi Embung Saina di Desa Oelolot, Kecamatan Rote Barat, Jokowi melihat langsung hasil dari pembangunan embung itu. "Hasil dari embung yang dibangun itu adalah banyaknya sawah-sawah yang baru dicetak dan sudah ada padinya di sekitaran embung itu pascapembangunan embung," katanya.
Presiden Jokowi, kata dia, merasa puas dengan program pembangunan embung-embung di daerah itu sehingga Presiden menginginkan pentingnya diperbanyak pembangunan embung-embung di NTT. "Tapi Pak Jokowi juga mengharapkan agar jika sudah ada embung produktivitas pertanian di Rote juga meningkat. Saya akan usahakan dan mengimbau kepada masyarakat terkait harapan Bapak Presiden ini," katanya.
Lebih lanjut Leonard Haning yang menjabat sebagai bupati setempat dua periode itu, mengaku bangga karena orang nomor satu di Indonesia tersebut datang ke Rote dan menginap selama satu malam di pulau terselatan NKRI itu. "Bapak Jokowi adalah presiden pertama yang berkunjung ke pulau ini dari sekian banyak presiden di negara ini," ujarnya.
Dalam kunjungan kerja ke NTT, Presiden Jokowi mengemukan bahwa masalah pertanian dan perkebunan dapat diselesaikan jika ada air. "Kuncinya di NTT hanya satu, hanya air. Kalau air ada saya kira urusan pertanian, urusan kebun, juga air baku saya kira akan terselesaikan," ujarnya.
Presiden mengatakan bahwa saat ini masih ada pembangunan 24 embung lagi di NTT.
Ia menyebutkan di NTT terdapat 1.100 embung. Terkait dengan pembangunan bendungan, Jokowi mengatakan untuk NTT akan distop terlebih dahulu dan cukup tujuh buah sambil menunggu dan melihat produktivitas pertanian di daerah itu.