Kamis 11 Jan 2018 04:44 WIB

Suara PDIP Terancam Pecah di Kudus

Pilkada (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Majunya Hartopo sebagai calon wakil bupati Kudus mendampingi Muhammad Tamzil pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kudus 2018 berpotensi mengancam suara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kudus. Hal ini mengingat Hartopo merupakan kader partai bermoncong putih tersebut.

Pasangan Muhammad Tamzil-Hartopo  diusung PKB, PPP dan Partai Hanura. Sementara PDIP mengusung Masan-Noor Yasin dengan berkoalisi bersama Partai Demokrat, PAN, dan Partai Golkar.

Hartopo ditemui usai mendaftarkan diri ke KPU Kudus, Rabu, mengakui, ada beberapa kader PDIP Kudus yang memberikan dukungan terhadap dirinya yang maju mendampingi Muhammad Tamzil. Hanya saja, lanjut dia, beberapa kader PDIP yang duduk di struktur kepengurusan partai di tingkat pengurus anak cabang diingatkan akan sanksi dari partai.

"Saya memang mengimbau mereka untuk tidak ikut," ujarnya.

Meskipun demikian, Hartopo tetap yakin bisa memperoleh dukungan dari kader PDIP. Untuk mendapatkan dukungan tersebut, ia mengaku tidak perlu melakukan cara mobilisasi, apalagi paksaan. "Kami juga harus bersikap 'low profile'," ujarnya.

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kudus, Musthofa menjamin, memastikan soliditas PDIP tetap terjaga hingga 100 persen sehingga tidak tergoyahkan. "Terkait pilihan hidup, itu memang hak mereka. Jika tidak suka di PDIP, lebih baik keluar," ujarnya.

Ia menegaskan, siapapun dalam struktur organisasi partai yang melanggar keputusan partai dipastikan akan mendapatkan sanksi organisasi. Pemberian sanksi tersebut, lanjut dia, tanpa melihat pangkat, jabatan dan posisinya di struktural partai.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement