Rabu 10 Jan 2018 08:50 WIB

Kenaikan Harga Ayam Akibat Permainan Bandar

Ayam potong, ilustrasi
Ayam potong, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur, Jawa Barat, menilai meroketnya harga daging ayam hingga Rp 38 ribu per kilogram akibat ulah bandar yang memainkan harga.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur Himan Haris mengatakan pihaknya bersama Dinas Peternakan dan Satgas Pangan Polres Cianjur, akan melakukan sidak guna menormalkan harga. "Kami akan turun ke lapangan bersama satgas pangan dengan harapan bandar yang memainkan harga terciduk oleh satgas pangan karena sudah memainkan harga yang meresahkan konsumen," katanya kepada wartawan di Cianjur, Rabu (10/1).

Ia mengkhawatirkan jika tidak diselesaikan dengan cepat, maka kenaikan harga akan terus terjadi. Terlebih, ungkap dia, dengan kondisi saat ini, pengendalian harga baru bisa selesai dua pekan ke depan.

"Perkiraan baru turun dua pekan ke depan, namun harapan kami jangan sampai terus meroket. Sehingga menyebabkan keresahan bagi penjual dan pembeli," katanya.

Sedangkan terkait ancaman mogok berjualan anggota Appdas Cianjur, tambah dia, pihaknya tidak akan melarang. Bahkan, hal tersebut diharapkan mampu menyadarkan bandar untuk tidak memainkan harga.

Dia menuturkan standar harga ayam potong adalah Rp 30 ribu per kilogram, namun saat ini di pasar tradisional Cianjur menyentuh Rp 38 ribu per kilogram, meski ada juga pedagang yang menjual Rp 34-35 ribu per kilogram.

"Kenapa bisa ada perbedaan harga tersebut, ini menjadi dugaan kuat terjadi permainan harga. Kalau sebelumnya terjadi kenaikan harga karena peternak kekurangan stok, kali ini akar masalah di bandar atau rumah pemotongan hewan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement