Selasa 09 Jan 2018 20:17 WIB

Kepala BNPT: Tak Mudah Membina Napi Terorisme

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala BNPT Suhardi Alius
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Kepala BNPT Suhardi Alius

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Polisi Suhardi Alius menyambut baik langkah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) yang mewujudkan Lapas Khusus High Risk untuk narapidana terorisme di Pulau Nusakambangan. Menurutnya, tak mudah mengatasi atau membina narapidana terorisme.

"Terlebih mereka yang masuk dalam kategori high risk. Bukan perkara mudah menangani narapidana terorisme. Sangat sensitif dan banyak dinamika permasalahan yang harus dihadapi," ungkap Suhardi dilansir dari laman Ditjen PAS, Selasa (9/1).

BNPT mengaku siap bersinergi dengan DitjenPAS. Mereka akan berkolaborasi dalam menyiapkan Lapas Khusus High Risk untuk narapidana terorisme di Pulau Nusakambangan. "Kami akan siapkan tim untuk bersama-sama pihak Ditjen PAS melakukan program assesment petugas yang akan ditempatkan di blok high risk Lapas Pasir Putih Nusakambangan," tuturnya.

Menurut Suhardi, program tersebut harus dipersiapkan dengan matang. Di antaranya dengan menyiapkan tolok ukur regulasi yang tepat, termasuk menyediakan tempat yang steril, petugas, dan aturan yang ketat untuk mewujudkan lapashigh riskkhusus narapidana teroris.

Ia kemudian berpesan kepada Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pemasyarakatan Mardjoeki untuk benar-benar memperhatikan kepastian masa depan dan promosi petugas yang telah dijanjikan pihak Ditjen PAS kepada petugas Pemasyarakatan yang ditempatkan di Lapas Khusus High Risk Pulau Nusakambangan.

"Saya hanya mengingatkan pihak Ditjen PAS harus konsisten. Mengingat risiko yang dihadapi para petugas dalam menjalankan pekerjaannya. Karena ini adalah motivasi bagi setiap petugas untuk bekerja dengan baik. Jangan janji tinggal janji, menjadiPHPbagi petugas yang ditempatkan," ujar Suhardi.

Sementara itu, Mardjoeki mengatakan, pihaknya telah menyiapkan blok khusus narapidana teroris risiko tinggi di Lapas Pasir Putih Nusakambangan. Di sana penempatan narapidananya akan one cell one man dan akan dijaga oleh para petugas pilihan yang telah melewati proses penilaian.

"Harapan kami, BNPT dapat terjun langsung bersama-sama dengan Ditjen PAS menyiapkan Lapas High Risk dan ikut menangani program deradikalisasi di Nusakambangan," kata Mardjoeki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement