REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah memetakan sejumlah wilayah yang masuk dalam kategori rawan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018. Wakapolri Syafruddin menyebut, wilayah Jawa termasuk rawan karena aspek pemilihnya sangat besar.
"Tentu kontestasi juga akan resisten karena perebutan suara, 45 persen penduduk Indonesia ada di Jawa, terutama Jawa Barat dan Jawa Timur yang paling besar, serta Jawa Tengah," ujar Syafruddin yang ditemui di Kantor Wakil Presiden, Senin (8/1).
Syafruddin menyebut, ada berbagai macam ancaman kerawanan pilkada 2018 di Jawa mulai dari ketidakpuasan dan isu hoax. Oleh karena itu, Polri tidak hanya menyiapkan pengamanan fisik namun juga cyber patrol untuk meminimalisir isu hoaks.
Menurut Syafruddin, isu hoax menjadi fokus Polri dalam Pilkada serentak 2018. Sebab, hoaks dapat dimainkan untuk menggerakkan massa sehingga bisa memicu kericuhan.
"Cyber patrol sudah disiapkan dan dioperasionalkan, isu hoax itu bisa memicu menjadi hal yang tak pantas, jadi itu perlu diperhatikan dan menjadi fokus kita," kata Syafruddin.
Selain Jawa, Papua juga menjadi wilayah rawan dalam pilkada 2018 karena letak geografis dan aspek lainnya. Kemudian, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara termasuk wilayah rawan dari aspek kontestasi politik.