Selasa 09 Jan 2018 03:13 WIB

Dua Mahasiswa Belanda Teliti Banjir Solo

Banjir solo/ilustrasi
Foto: Antara
Banjir solo/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebanyak dua mahasiswa asal University Of Rotterdam, Belanda, melakukan penelitian masalah banjir Solo yang hingga saat ini masih sering terjadi jika curah hujan tinggi.

"Kami tertarik meneliti permasalahan banjir tahunan dan sampah di kota Solo dengan tempat riset di daerah Kampung Sewu dan Kampung Mipitan Sewu," kata salah satu mahasiswa asal Belanda Nigel Dierks di Solo, Senin (8/1).

Ia mengatakan dipilihnya dua kampung tersebut karena keduanya sering dilanda banjir serta sebagai kampung tanggap bencana hasil peran aktif komunitas SIBAT Sewu.

Menurut dia, berdasarkan hasil penelitian tersebut, ia bersama satu rekan lain, yaitu Rowdy Wesley Baan menyatakan dan merekomendasikan beberapa solusi banjir dan persampahan melalui pertimbangan teknis dan nonteknis. "Yaitu penyimpanan air atau water storage di sekitar daerah banjir yang akan bermanfaat untuk mempertahankan dan mengurangi banjir dengan bantuan tube barrier, pompa, dan gaya gravitasi," katanya.

Selain itu, pihaknya juga berharap agar seluruh masyarakat mengubah pola pikir dan komitmen untuk bekerja sama, termasuk generasi muda untuk mengubah kebiasaan membuang sampah sembarangan di sekitar aliran sungai di Kota Solo.

Sementara itu, Nigel mengatakan mereka berdua mengikuti program tahunan hasil kerja sama Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan University Of Rotterdam.

Terkait hal itu, Dekan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Sholihin As'ad berharap program internship di tahun kedua antara FT UNS dan University of Rotterdam tersebut dapat terus ada.

"Dengan demikian mahasiswa maupun dosen dari dua perguruan tinggi ini bisa sama-sama saling bertukar pengajar serta konsisten melakukan riset bersama. Kami sangat mengharapkan kerja sama ini membawa manfaat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement