Ahad 07 Jan 2018 20:33 WIB

Tantangan Berat Suksesor TGB di Pilgub NTB

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi menjadi pembicara pada Mukhtamar Komunitas Muslim Indonesia di Amerika (IMSA) bekerjasama dengan Komunitas Muslim Malaysia di Amerika (MISG) di Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (23/12) waktu setempat.
Foto: Humas Pemprov NTB
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Muhammad Zainul Majdi menjadi pembicara pada Mukhtamar Komunitas Muslim Indonesia di Amerika (IMSA) bekerjasama dengan Komunitas Muslim Malaysia di Amerika (MISG) di Denver, negara bagian Colorado, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (23/12) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Masa pemerintahan Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) dan Wakil Gubernur Muhammad Amin akan berakhir pada tahun ini. Di masa TGB yang sudah dua periode memimpin, nama NTB perlahan naik ke permukaan lewat segudang prestasi di sektor pariwisata dan perekonomian.

Pengamat Ekonomi dari Universitas Mataram Firmansyah menilai, TGB telah membuat pondasi yang baik selama masa pemerintahannya. Pondasi inilah yang sepatutnya diteruskan siapapun penggantinya nanti.

"TGB sudah meletakan pembangunan, dari Mandalika, Samota, Global Hub. Gubernur yang akan datang kalau bisa konsisten melanjutkan itu," ujar Firmansyah kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (7/1).

Firmansyah menilai, masih terdapat sejumlah pekerjaan penting bagi suksesor TGB nanti dalam menyelesaikan sejumlah permasalahan yang ada di NTB. Sejumlah hal yang menjadi catatan ialah persoalan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan yang masih menghantui NTB.

Firmansyah berharap, pemimpin NTB di masa mendatang mendorong investasi, baik penanaman modal asing maupun penanaman modal dalam negeri secara parsial yakni merata di seluruh kabupaten/kota dan sektoral dengan tak hanya berfokus di salah satu sektor, semisal pertambangan saja.

PKB Usung Suhaili-Amin di Pilgub NTB, Ini Alasannya

"Kita dorong sektor pertanian juga disentuh oleh investor, barangkali dengan itu ketimpangan bisa ditekan," kata Firmansyah.

Selain itu, Firnansyah mengajak calon pemimpin NTB memberi perhatian lebih pada sektor pariwisata yang sudah menjadi core bisnis ekonomi di NTB, mulai dari kunjungan wisatawan maupun pembenahan destinasi. Dalam skala global, sektor pariwisata terus bertumbuh, bahkan menggeser sektor manufaktur.

Menurut Firmansyah, langkah TGB yang menjadikan pariwisata sebagai core bisnis NTB sudah tepat, mengingat dampak besar yang dihasilkan pada industri turunan seperti perhotelan, restoran, UMKM, hingga ekonomi kreatif.

"Harapannya ke depan, kalau di Lombok kan sudah terlihat pola kunjungan dan populer, sekarang Pulau Sumbawa harus didorong mengembangkan pariwisata. Untuk UMKM dan ekonomi kreatif ke depan tidak bisa sekadar ikut pelatihan dan kasih modal, tapi pendampingan bisnis," ucap Firmansyah.

Mengenai ketimpangan pendapatan, Firmansyah beranggapan perlu ada pemerataan dari segi investasi yang selama ini berkutat pada sisi pariwisata dan pertambangan. Ke depan, Pemprov NTB perlu mendorong investasi di sektor pertanian dan kekuatan, di mana banyak masyarakat miskin tinggal.

"Kita harus paham potensi kita di mana, yang mau kita jual apa sehingga terobosannya (calon gubernur NTB) meningkatkan nilai tambah ekonomi dengan mendorong pertumbuhan sektor industri pertanian, dan UMKM sebagai tantangan ke depan," kata Firmansyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement