Ahad 07 Jan 2018 09:52 WIB

2017, Tahun Suram Bagi Para Politikus

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Elba Damhuri
Panggilan KPK untuk Setnov
Foto: republika
Panggilan KPK untuk Setnov

REPUBLIKA.CO.ID

JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnain menilai 2017 menjadi tahun yang suram bagi para politikus di Indonesia. Pasalnya, banyak politikus yang tertangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap, korupsi, dan gratifikasi.

Bahkan, mantan Ketum Partai Golkar Setya Novanto pun ikut terciduk dan saat ini sudah berstatus terdakwa kasus korupsi proyek pengadaan KTP-el.

"Jadi, 2017 adalah tahun yang suram bagi politisi, banyak yang ditangkap, baik yang ada di legislatif, eksekutif dan yudikatif. Dan yang paling banyak kader kami, sampai Ketum (Setya Novanto) ditangkap KPK," kata Bone dalam diskusi "Refleksi Tahun 2017 dalam Menghadapi Tahun Politik 2018" di Jakarta, Sabtu (6/1).

Akibatnya, sambung Bone, elektabilitas partainya pun langsung memburuk lantaran kasus korupsi proyek pengadaan KTP-el yang menyeret beberapa kader Partai Golkar seperti Markus Nari hingga Setya Novanto. Elektabilitas Partai Golkar yang terus menurun sempat dikalahkan Gerindra.

"Padahal Gerindra itu adik sepupu dari Partai Golkar, atau bahkan anak kandung Golkar, kemudian dia bisa menyalip. Ini bahaya bagi Golkar. Tiba-tiba Golkar elektabilitasnya terpuruk, jatuh, jatuh, terus jatuh," ucapnya.

Namun, lanjut Bone, keterpurukan itu tak menjadi hambatan Partai Golkar untuk bangkit kembali setelah digelarnya Munaslub dan menjadikan Airlangga Hartanto sebagai ketua umum menggantikan posisi Setya Novanto. Elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu pun berangsur naik.

"Belum bekerja nih, baru ganti nahkoda sudah naik 12,5 persen. Kemarin ketum baru sudah menyampaikan, Golkar telah mengambil langkah strategis agar supaya proses pemulihan ini bisa segera dilakukan, new branding dan new performa," ujar Bone.

Oleh karena itu, Bone optimistis Partai Golkar masih bisa tetap bersaing bahkan menjadi pemenang dakam Pilkada serentak 2018 dan Pilpres yang digelar tahun 2019. Menurut Bone, Golkar memiliki strategi jitu untuk mendapatkan kemenangan tersebut, yakni dengan membangun program yang mampu meningkatkan daya beli masyarakat. Juga membuka lapangan kerja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement