Sabtu 06 Jan 2018 20:19 WIB

Politikus Gerindra: Sudrajat-Syaikhu Kolaborasi Ideal

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Jawa Barat, Sudrajat (kiri) dan Ahmad Syaikhu (kanan) berpose usai pengumuman pencalonan di Kantor DPP PKS, Jakarta,Rabu (27/12).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Keadilan Sejahtera untuk Jawa Barat, Sudrajat (kiri) dan Ahmad Syaikhu (kanan) berpose usai pengumuman pencalonan di Kantor DPP PKS, Jakarta,Rabu (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kehadiran pasangan bakal calon gubernur Mayjen (Purn) Sudrajat-Ahmad Syaikhu dinilai ideal untuk memimpin Jawa Barat. Pasalnya, kedua nama tersebut dipandang saling melengkapi dan merupakan kolaborasi apik untuk memajukan Jabar.

Seperti diketahui pasangan Sudrajat-Syaikhu diusung tiga partai untuk maju di pilgub Jabar yakni Gerindra, PKS, dan PAN. "Menurut pepatah karuhun sunda untuk menjadi seorang pemimpin di tatar sunda harus memiliki beberapa kriteria antara lain 3N yakni Nyakola, Nyunda, dan Nyanti," ujar anggota Komisi XI DPR RI asal Partai Gerindra, Heri Gunawan kepada wartawan di Sukabumi Sabtu (6/1).
 
Heri menyampaikan hal tersebut di depan ribuan warga yang memadati kegiatan bakti sosial dan pembagian santunan untuk kaum dhuafa oleh Satuan Relawan Indonesia Raya (Satria) dan Oakley Community di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Dalam acara tersebut hadir bakal calon gubernur Jabar Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi.
 
Heri menuturkan, kriteria nyakola yang artinya berpendidikan cukup. Sudrajat, kata ia, adalah putra pasundan yang pernah kuliah di kampus Harvard University. Sementara Ahmad Syaikhu adalah produk dalam negeri yakni Sekolah Tinggi Akutansi Negara atau STAN. 
 
Pasangan ini pun, ungkap Heri, masuk kategori nyunda karena memang asli orang Jawa Barat. Ia menerangkan Sudrajat putra Sunda keturunan Sumedang-Cianjur asli. Sementara Syaikhu putra Cirebon yang kini eksis berkarir di Kota Bekasi. Hal ini menurut dia merupakan perpaduan antara Jabar Selatan (Sudrajat) dengan  Syaikhu yang mencerminkan delegasi dari pantura dan metropolitan.
 
Terakhir lanjut Heri, pasangan ini masuk kategori nyantri yakni kolaborasi nasionalis-religius. Ia menjelaskan, tanah pasundan tidak bisa dipisahkan dari sejarah perjuangan para ulama. 
 
Sudrajat-Syaikhu adalah referensi dari kedua unsur tersebut. Sudrajat, kata dia, merupakan mantan tentara dan Syaikhu adalah figur yang sangat dekat dengan ulama.
 
Cagub Jabar, Mayjen (Purn) Sudrajat mengatakan, kehadirannya di Sukabumi untuk memperkenalkan diri kepada warga Sukabumi. Sekaligus saya menghadiri bakti sosial pemberian santunan anak yatim dan dokter keliling, terang dia. Dalam kesempatan itu Sudrajat meminta para anggota sayap partai Gerindra yakni Satria untuk mendengarkan aspirasi masyarakat. Selain itu untuk mengutamakan kepentingan rakyat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement