Sabtu 06 Jan 2018 12:21 WIB

Harga Beras di Madiun Masih Tinggi

Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 500 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Harga beras di sejumlah pasar tradisional Kota Madiun, Jawa Timur terpantau masih tinggi seiring banyaknya permintaan di saat kondisi petani belum memasuki masa panen.

Di Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, dan Pasar Srijaya harga beras jenis IR 64 terpantau di kisaran Rp 10.000 hingga Rp 11.000 per kilogram.

"Harga beras IR 64 masih Rp 11.000 per kilogram. Harga ini tergolong tinggi, karena beras jenis ini normalnya di kisaran Rp 8.000 hingga Rp 8.700 per kilogram," ujar Budiono pedagang toko kelontonng di Pasar Besar Madiun, Sabtu.

Harga beras jenis medium tersebut tidak terpaut jauh dengan harga beras premium. Beras premium seperti Bramo, Mentik, dan Bengawan mencapai Rp 11.500 per kilogram.

"Sejak sebulan terakhir ini harga beras terus naik. Terlebih mendekati hari raya Natal dan tahun baru," kata dia.

Menindaklanjuti harga beras yang cukup tinggi di pasaran, Bulog Sub Divre IV Madiun berencana menggelar operasi pasar (OP). Nantinya OP akan melibatkan pedagang besar atau grosir beras guna menekan tingginya harga komoditas tersebut di pasaran saat ini.

"Jadi nanti pedagang grosir yang akan menebus beras ke Bulog dan merekalah yang akan menjual beras Bulog ke pasaran dengan harga tertentu," ujar Kepala Bulog Sub Divre IV Madiun Heriswan.

Dengan begitu, lanjut dia, dalam OP yang dilaksanakan, beras tidak langsung menuju ke konsumen seperti yang terjadi selama ini. Alurnya, beras akan berhenti dulu di pedagang besar dan pedagang ini yang akan terus mendistribusikan beras OP ke pedagang yang lebih kecil atau pengecer dengan harga yang telah ditentukan.

Adapun beras yang akan dioperasipasarkan adalah beras kualitas medium. Selain itu, juga akan ada harga patokan atau harga eceran tertinggi (HET) yaitu sebesar Rp 9.450 per kilogram.

"Untuk pelaksanaan OP, kami masih berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Madiun. Sebab mereka yang menunjuk pedagang besar yang bisa menjadi mitra OP nantinya," tuturnya.

Sementara, harga bahan pokok lainnya di Kota Madiun terpantau stabil, bahkan ada beberapa komoditas yang turun setelah mometun hari raya Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 lewat.

Seperti telur ayam ras terpantau Rp 22.500 per kilogram, turun dari sebelumnya yang tembus Rp 24.000 per kilogram. Daging ayam broiler turun dari Rp 34.000 per kilogram menjadi kisaran Rp 32.000 hingga Rp 33.000 per kilogram.

Cabai rawit dari sebelumnya sempat Rp 45.000 per kilogram, kini turun menjadi Rp 39.000 per kilogram, cabai merah besar masih di kisaran Rp 30.000 hingga Rp 31.000 per kilogram. Sedangkan cabai kerting mengalami naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.

Demikian juga, gula pasir stabil Rp 11.000 per kilogram, daging sapi Rp 110.000 per kilogram, bawang merah Rp 20.000 per kilogram, bawang putih 16.000 per kilogram, dan tepung terigu Rp 7.500 per kilogram.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement