Jumat 05 Jan 2018 15:12 WIB

Bali Susun Buku Rencana Mitigasi Bencana

Berkurangnya Asap Sulfatara. Gunung Agung terlihat dari Pantai Jemeluk, Amed, Bali, Ahad (3/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Berkurangnya Asap Sulfatara. Gunung Agung terlihat dari Pantai Jemeluk, Amed, Bali, Ahad (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Dinas Pariwisata Provinsi Bali tengah menyusun buku yang memuat rencana mitigasi untuk penanganan wisatawan apabila terjadi bencana alam yang berdampak penutupan bandara. Tujuan diterbitkannya buku Mitigation Plan tersebut untuk memberikan tahapan dan langkah evakuasi yang dapat dilakukan pelaku pariwisata dan instansi terkait apabila terjadi bencana alam.

"Kami masih menyempurnakan karena masing-masing institusi memiliki standar operasional berbeda yang harus kami gabung," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra, Jumat (5/1).

Dia menjelaskan penyempurnaan buku juga hasil dari evaluasi dan pengalaman penanganan wisatawan ketika erupsi Gunung Agung pada 27-29 September 2017. Kala itu, mitigasi bencana pada wisatawan masih banyak kekurangan.

Sebelumnya, pihaknya telah membentuk "Bali Tourism Hospitality" yang salah satu di antaranya terdapat pelaku pariwisata. Mereka bertugas membantu penanganan wisatawan ketika menghadapi bencana alam dan tidak bisa berangkat dari bandara. Skenario yang dilakukan yakni menyiapkan penampungan sementara bagi wisatawan yang terjebak di bandara. Selain itu disiapkan jalur darat dan laut yang langsung menuju Banyuwangi, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Soekarno Hatta Jakarta dan Lombok.

Yuniarta mengatakan wisatawan nantinya tidak dipungut biaya transportasi apabila mereka menginginkan jalur alternatif atau bandara terdekat tersebut apabila bandara di Bali ditutup karena terdampak sebaran abu gunung. Dia menjelaskan anggaran untuk transportasi gratis yang dialokasikan dari anggaran pemerintah daerah seperti dari Kabupaten Badung dan Denpasar.

Para wisatawan, kata dia, nantinya akan diberikan kartu berwarna khusus sesuai dengan pengalihan bandara terdekat. Para pelaku perhotelan di Bali dan Denpasar juga telah menyiapkan layanan penginapan gratis semalam bagi wisatawan yang sebelumnya menginap di hotel tertentu di bawah naungan PHRI apabila perjalanan udara mereka terganggu karena bandara tutup.

Untuk hari berikutnya, para pelaku perhotelan nanti akan diberikan diskon khusus dengan harga terendah jika bandara masih juga tutup. Sementara itu Kementerian Pariwisata, lanjut dia, juga menyiapkan dana sebesar Rp100 miliar dalam hal pemulihan seperti promosi pariwisata dan pelaksanaan kegiatan pemulihan pariwisata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement