Jumat 05 Jan 2018 12:30 WIB

Konjen Cina Luncurkan Buku Panduan Wisata Bali

Wisatawan mancanegara mengunjungi kawasan wisata Pantai Kelan, Badung, Bali, Selasa (7/11). Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada bulan September 2017 mencapai 550.520 kunjungan, menurun 8,53 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2017 dengan mayoritas wisman berasal dari Tiongkok, Australia dan Jepang
Foto: Fikri Yusuf/Antara
Wisatawan mancanegara mengunjungi kawasan wisata Pantai Kelan, Badung, Bali, Selasa (7/11). Kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali pada bulan September 2017 mencapai 550.520 kunjungan, menurun 8,53 persen dibandingkan dengan bulan Agustus 2017 dengan mayoritas wisman berasal dari Tiongkok, Australia dan Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Konsulat Jenderal Cina di Denpasar, Bali, meluncurkan buku praktis panduan pariwisata khusus Pulau Dewata. Langkah ini dilakukan untuk mendukung dan memberikan kemudahan bagi wisatawan dari negara tersebut yang mengunjungi Bali.

"Kami harap Asita, biro perjalanan dan pelaku pariwisata bisa memajang buku panduan ini di hotel dan bandara serta tempat lainnya," kata Wakil Konsul Konsulat Jendral Cina di Bali Chen Wei ketika mengadakan pertemuan dengan unsur pemerintah, kepolisian, imigrasi, pelaku pariwisata dan instansi terkait di Denpasar, Jumat (5/1).

Menurut Chen, buku panduan setebal 29 halaman itu memuat informasi lebih lengkap dibandingkan cetakan sebelumnya. Di antaranya terkait informasi umum menyangkut Bali, keimigrasian, mata uang, pencegahan kecelakaan dan asuransi.

Selain itu buku berbahasa Mandarin tersebut juga berisi waktu operasional bank dan restoran, transportasi, rumah sakit, tips tanggap darurat bencana alam, hukum, bea cukai, nomor kontak kantor penting, bahasa dan obyek wisata hingga budaya dan adat istiadat Bali.

Pihaknya mencetak sekitar 30 ribu buku panduan yang disiapkan gratis di kantor Konjen setempat yang berlokasi di Jalan Tukad Badung Renon Denpasar. Konjen Cina mencatat jumlah kunjungan wisatawan dari negara tersebut dari tahun ke tahun melonjak.

Chen menyebutkan tahun 2014 jumlah wisatawan Cina ke Bali hanya 400 ribu orang, kemudian perlahan meningkat tahun 2015 mencapai 600 ribu orang. Pada 2016 angka wisatawan Cina melonjak menjadi 980 ribu dan hingga Oktober 2017 mencapai 1,37 juta orang.

Sejatinya, lanjut dia, jumlah kunjungan terakhir yang tercatat tahun 2017 itu bisa lebih banyak lagi hingga diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. Namun karena adanya erupsi Gunung Agung, wisatawan yang tercatat mencapai 1,37 juta orang.

"Tetapi angka itu juga termasuk jumlah yang besar atau meningkat 30 persen jika dibandingkan tahun lalu," imbuh Chen.

Dia mengharapkan selain membantu pariwisata di Bali, adanya buku panduan praktis tersebut juga diharapkan mencegah permasalahan yang dihadapi wisatawan dari Negeri Panda itu seiring semakin meningkatnya jumlah kunjungan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniarta Putra mengapresiasi buku praktis panduan pariwisata Pulau Dewata untuk wisatawan dari Cina. Wisatawan dari Cina, kata dia, saat ini menduduki posisi pertama kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali tahun lalu dari total sekitar 5,4 juta orang hingga November 2017 disusul Australia, India Jepang dan Inggris.

"Kami harap ini bisa menjadi pedoman dalam pelayanan wisatawan dari Cina," ucap Yuniarta Putra.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement