Kamis 04 Jan 2018 16:15 WIB

3 Napi yang Hendak Dipindah ke Lapas Medan Kerap Buat Onar

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Polisi mengamankan napi yang membuat onar di Lapas (ilustrasi).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Polisi mengamankan napi yang membuat onar di Lapas (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Pemasyarakatan Lapas Kelas II Banda Aceh Edi Hardoyo menyebutkan, situasi dan kondisi di lapasnya bertugas sudah terkendali. Kerusuhan terjadi akibat tiga dedengkot narapidana (napi) narkoba ingin dipindah dari lapas Banda Aceh ke Lapas Kelas I Medan. "Kejadian sekitar pukul 10.00 hingga 10.30 WIB. Alhamdulillah sekarang sudah aman terkendali, (dapat bantuan) dari Brimob dan TNI," turur Edi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/1).

Pada kejadian itu, ada ruangan yang terbakar. Edi pun mengisahkan bagaimana awal mula kerusuhan itu bisa terjadi. Awalnya, pihaknya sedang melakukan proses pembinaan napi kasus narkoba. "Ada tiga orang yang mau kita pindah ke Medan. Tapi, nyatanya mereka keberatan dan tidak mau, menolak," tuturnya.

Menurut Edi, ketiga napi itu bisa dikatakan sebagai dedengkot atau termasuk yang sudah senior di lapas itu. Ketiganya memang kerap membuat onar di dalam lapas. Karena itulah mereka hendak dipindahkan. "Toleransi antarnapi, yang lain dukung supaya tidak dipindah. Terus tadi minta bantuan dari Polri lewat Polres untuk tetap dipindah. Akhirnya mereka berontak," kata Edi.

Mereka tak langsung membakar ruangan-ruangan yang ada di sana. Awalnya mereka melemparkan barang-barang terlebih dahulu, lalu merangsek ke depan. "Termasuk ada mobil Brimob itu juga dibakar. Akhirnya kacau tak terkendali, ruangan keamanan juga dibakar," ujar dia.

Proses pengendalian kerusuhan itu berlangsung selama kurang lebih dua hingga tiga jam. Kini, situasi sudah aman terkendali. Napi-napi yang hendak dipindahkan tadi sedang diamankan terlebih dahulu. "(Akan tetap dipindah) karena dia yang otaknya. Mereka memang suka bikin rusuh di dalam," tuturnya.

Setelah diamankan, ketiga napi pembuat onar akan dipindahkan ke Lapas Kelas I Medan. Edi menuturkan, setelah itu, tergantung keputusan lapas di Medan apakah ketiganya akan ditempatkan di lapas high risk atau tidak. "Diarahkan ke sana (lapas high risk, Red). Dipindahkan ke sana (lapas Medan) dulu, nanti dari Medan, kebijakan dari Medan mau ditempatkan di mana. High risk atau bagaimana," terang Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement