REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, PDIP akan mengumumkan empat pasangan calon yang akan diusung dalam pilkada 2018 pada Kamis (4/1). Empat provinsi yang akan diumumkan besok, yaitu Papua, Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Hasto mengakui, PDIP telah menyiapkan pengumuman dengan tema khusus, yaitu mengombinasikan nuansa keindonesiaan. Lampung dan Papua menjadi representasi dari luar Jawa.
“Kami mengapresiasi terhadap local wisdom dan juga nilai-nilai kebudayaan dan bagaimana juga wajah politik yang membangun peradaban, nilai-nilai filsafat lokal itu sangat baik untuk kami tampilkan," kata Hasto, Rabu (3/12).
Terkait apakah Sumatra Utara juga akan diumumkan, Hasto berharap besok juga akan diumumkan, tetapi itu masih akan dilakukan kajian. Setidaknya, menurut dia, ada empat provinsi yang akan diumumkan pada 4 Januari besok.
Nama mantan gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat disebut akan meramaikan Pilkada Sumatra Utara pada pilkada serentak 2018. Menurut pantauan Republika, Djarot juga tiba di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, sekitar pukul 12.00 WIB, Rabu (3/12). Tidak banyak yang ia sampaikan kepada media.
"Tunggu partai. Kalau diperintah, saya siap," ujar Djarot.
Rabu (3/1), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyambangi kantor PDIP di Jakarta. Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Dwi Hartanto menyambut baik kedatangan calon gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke kantor DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, pada Rabu.
Ia menilai wajar jika Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, bersilaturahim pada awal 2018. "Kita membuka tangan kepada siapa pun," kata Bambang di kantor DPP PDIP.
Bambang mengakui, meski PDIP bisa mengusung calon sendiri, partai berlambang banteng bermoncong putih tersebut tetap melakukan komunikasi politik dengan berbagai elemen, termasuk partai politik. Dalam pertemuannya dengan Ridwan Kamil, Bambang mengaku membicarakan banyak hal.
Meski begitu, ia tidak menjelaskan secara mendetail apa saja yang dibicarakan dengan Wali Kota Bandung tersebut.
Bambang menjelaskan, keputusan PDIP mendukung Ridwan Kamil bergantung pada rapat pleno.
"Saya sebagai ketua bidang pemenangan selalu mengumpulkan data fakta analisis seobjektif mungkin, kemudian saya sampaikan di pleno, kemudian plenolah yang kemudian mendiskusikan, memperdebatkan, sampai pada keputusan," jelasnya.
Bambang tidak menampik jika PDIP dengan Ridwan Kamil tengah mencari kecocokan satu sama lain. "Namanya sedang membangun komunikasi, kita berusaha ke sana," ujarnya.
Sementara, bakal calon gubernur Jawa Barat Irjen Polisi Anton Charliyan menanggapi langkah Ridwan Kamil yang merapat ke PDIP. Langkah tersebut dinilainya akan meringankan dirinya untuk bersama-sama memenangkan pilkada Jabar.
“Mudah-mudahan, kalau dengan beliau, saya juga lebih ringan,'' ujar Anton.
Pasalnya, dia melanjutkan, ia akan senang dipasangkan dengan siapa pun karena ia tidak menganggapnya sebagai kompetitor, tetapi sebagai kawan juga.
Anton mengaku tetap menjalin komunikasi dengan PDIP, baik melalui sambungan telepon maupun media lainnya. Ia menerangkan, pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari PDIP terkait penetapan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar.
Di sisi lain, untuk komunikasi dengan partai lain, Anton menyerahkan sepenuhnya kepada PDIP karena itu merupakan kewenangan partai. ''Saya tidak berani melakukan komunikasi dengan partai lain daripada salah langkah, karena PDIP sudah pasti 20 kursi dewan dan bisa mengajukan calon,'' ujarnya lagi.
Anton mengatakan, untuk maju ke Pilkada Jabar, dia telah mendapatkan dukungan dari 100 lebih posko relawan di Jabar. Dari seratusan posko relawan, yang sudah dikunjunginya baru sekitar 11 posko, termasuk posko di Sukabumi yang berlokasi di Cisolok dan Kota Sukabumi. Total jumlah posko relawan di Sukabumi mencapai 37 posko.
Pasalnya, Anton mengatakan, hampir di setiap kecamatan terdapat posko relawan. Selain di Sukabumi, posko lainnya yang sudah dikunjungi, yakni Pangandaran, Banjar, Tasikmalaya, dan Cianjur. (Pengolah: muhammad hafil).