Rabu 03 Jan 2018 11:18 WIB

Masyarakat Purbalingga Diimbau Waspada Banjir Longsor

 Ilustrasi tanah longsor.
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Ilustrasi tanah longsor.

REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga mengimbau masyarakat setempat tetap waspada terhadap bencana banjir dan tanah longsor. Itu mengingat masih tingginya intensitas hujan di wilayah setempat.

"Masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Purbalingga Muhsoni di Purbalingga, Rabu (3/1).

Berdasarkan prakiraan BMKG, pada bulan Januari hingga Februari 2018, di Purbalingga akan mengalami intensitas hujan yang tinggi. Dengan demikian, potensi banjir dan tanah longsor akan makin meningkat. "Masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir atau tanah longsor ketika terjadi hujan lebat dengan durasi yang lama agar segera mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon atau baliho ketika sedang terjadi hujan dan angin kencang. Menurut data yang dihimpun oleh BPBD Purbalingga, sepanjang tahun 2017, telah terjadi 111 bencana di wilayah setempat.

Bencana tersebut, antara lain, tanah longsor, angin langkisau (puting beliung), kebakaran, banjir, dan dampak ikutan gempa bumi. Ia menyebutkan bencana yang paling banyak terjadi adalah tanah longsor tercatat 40 kejadian, kejadian bencana kebakaran sebanyak 39 kali, langkisau sebanyak 20 kali, banjir 11 kali, dan dampak gempa sebanyak 1 kali.

Menyinggung kerugian akibat bencana yang terjadi di wilayah tersebut, dia menyebutkan pada tahun 2017 sekitar Rp 6,478 miliar. Disebutkan pula ada sekitar 96 desa di kabupaten tersebut yang terdampak kejadian bencana sepanjang tahun 2017.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement