REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar Bidang Kajian Ideologi dan Kebijakan Publik Happy Bone Zulkarnain mengatakan, DPP menginginkan Dedi Mulyadi, Bupati Purwakarta saat ini, menempati posisi Jabar 1 pada Pilgub Jabar 2018. Hal ini jika Golkar resmi berkoalisi dengan Demokrat yang mengusung Deddy Mizwar, wagub Jabar sekarang.
"DPP ingin Dedi Mulyadi itu nomor 1 (cagub Jabar). Pandangan kita, subyektifitas kita, Dedi harus jadi Jabar 1," tegasnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
Alasannya, terang Happy, karena Golkar mempunyai kursi lebih banyak ketimbang Demokrat di DPRD Jabar. Golkar punya 17 kursi dan Demokrat 12 kursi. Dasar inilah yang kemudian membuat DPP mengharuskan Dedi menempati posisi cagub dibanding Deddy.
Happy mengakui Deddy memang lebih diunggulkan dan memiliki elektabilitas lebih tinggi dibanding Dedi bila mengacu pada beberapa hasil survei. Elektabilitas Deddy berada di peringkat kedua di bawah Ridwan Kamil, dan Dedi ada di bawah Deddy.
"Tentu hasil survei itu jadi pertimbangan, tapi pertimbangan beratnya karena kita punya 17 kursi. Tawar-menawar ini kan ukurannya kursi. Dari situ saja kita paling besar. 17 lawan 12. Kemudian Demiz ini juga bukan kader Demokrat, tapi diambil Demokrat. Dedi, ini kader Golkar dan punya 17 kursi," ujarnya.
Selain itu, Happy menilai ketokohan Dedi ini tidak perlu diragukan lagi sebab ia dalam sebulan sanggup mendatangi 350 titik yang menjadi kantong-kantong suara di Jabar. Artinya, dalam sehari Dedi bisa ke 10 titik sehingga elektabilitas Golkar menjadi nomor 1 di Jabar.
"Dedi juga menjadi kepala daerah dua kali, selama itu pula dinilai punya prestasi yang bagus," ucapnya.