Selasa 02 Jan 2018 15:31 WIB

Penyandang Disabilitas Harapkan Ini Ada di Kereta Bandara

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama tamu undangan Muhaimin Iskandar turun dari Skytrain sebelum peresmian pengoperasian kereta bandara di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (2/1).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama tamu undangan Muhaimin Iskandar turun dari Skytrain sebelum peresmian pengoperasian kereta bandara di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara langsung meninjau dan peresmian operasional kereta bandara Soekarno-Hatta. Salah satu yang akan segera dievaluasi adalah fasilitas yang dipersiapkan bagi penyandang disabilitas. Fasilitas ini penting karena sudah menjadi kewajiban pemerintah dalam menunjang masyarakat difabel.

Amin, salah satu penyandang disabilitas mengapresiasi sejumlah fasilitas yang disediakan di stasiun dan dalam kereta. Meski infrastruktur yang ada belum maksimal, tapi pembangunan kereta bandara ini cukup memberikan kurang bagi difabel.

"Contohnya infrastruktur tadi di stasiun sudah sedikit membaik, walaupun belum maksimal, sudah ada toilet khusus disabilitas," kata Amin, Selasa (2/1).

Amin menjelaskan, salah satu perbaikan yang harus dilakukan adalah meniadakan sejumlah kursi yang sudah dipersiapkan bagi difabel. Sebab tidak semua difabel bisa duduk di kursi tersebut. Bagian yang dihilangkan nantinya bisa digunakan difabel yang menggunakan kursi roda sehingga tidak usah naik turun kursi.

Dengan adanya fasilitas yang terus membaik di tempat umum, Amin berharap kedepannya semua difabel bisa mendapatkan kenyaman dalam menggunakan transportasi massal. Dia pun meminta Presiden Jokowi agar bisa lebih memperhatikan para penyandangan disabilitas dalam membangun fasilitas umum. Jangan sampai ada diskriminasi yang membuat para penyandang ini kesulitas mengakses fasilitas yang disediakan pemerintah.

Sikdam Hasyim, penyandang disabilitas lain yang diajak menjajal kereta ini menuturkan, selain fasiilitas yang disediakan masih ada pegawai yang tidak memberikan bantuan secara ikhlas kepada difabel. Hal ini juga ditemuinya ketika dia akan berangkat menggunakan kereta. Petugas yang tidak memberikan bantuan secara maksimal ketika dirinya akan membeli tiket.

"Pagi ini saya terlantar di stasiun. Mereka (pegawai kereta api) bilang 'Sana deh beli tiket sendiri'. Tapi ketika saya bilang mau ketemu Pak Jokowi baru saya diurusin. Itu kan aneh sekali, dia nggak ikhlas kan," ujar Sikdam.

Didi yang juga seorang penyandang disabilitas menuturkan, dalam setiap pembanguan fasilitas umum pemerintah baik di pusat maupun di daerah harus mengikutsertakan penyandang disabilitas dalam setiap program. Dengan demikian akan ada masukan dari difabel agar fasilitas umum tersebut bisa diakses oleh semua pihak termasuk penyandang disabilitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement