Selasa 02 Jan 2018 12:47 WIB

PAN Segera Bertemu Demiz Finalisasi Pilkada Jabar

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mengatakan dia akan segera bertemu Deddy Mizwar (Demiz), paling lambat 8 Januari 2018, untuk memfinalisasi persiapan Pilkada Jawa Barat 2018. "Jadi saya mau jumpa dengan Deddy Mizwar dulu, sebelum tanggal 8 Januari 2018," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (2/1).

Dia mengatakan, partainya ingin mengetahui lebih jauh mengenai sikap Deddy Mizwar yang akan maju dalam Pilkada Jabar 2018. Hal itu menurut dia terkait dengan kabar bahwa Deddy akan berpasangan dengan kader Golkar seperti yang diberitakan di media massa. "Kami ingin tanya juga sikapnya, saya lihat di koran kan Demiz akan berpasangan dengan Golkar, kami lihat bagaimana," ujarnya.

Menurut dia, konstelasi di Pilkada Jabar 2018 belum semuanya final. Hal itu terkait sikap PAN yang dikabarkan mendukung pasangan Sudjarat-Syaikhu yang juga diusung Partai Gerindra dan PKS.

Zulkifli menegaskan, partainya masih menimbang-nimbang terkait dukungan terhadap Sudrajat-Syaikhu sehingga dalam satu atau dua hari ini akan ditentukan sikap akhir PAN. "Satu atau dua hari ini diputuskan, ini baru masuk dan belum ada komunikasi," katanya.

Sebelumnya, Zulkifli Hasan mengatakan, partainya masih ingin tetap mengusung Deddy Mizwar dalam Pemilihan Kepala Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2018, tapi masih melihat perkembangan terakhir. "Hati saya masih di Demiz (Deddy Mizwar), tapi saya tidak bisa sendiri. Karena itu, saya nantilah terakhir bagaimana memikirkannya Jabar itu," kata Zulkifli Hasan di Jakarta, Jumat (29/12).

Zulhasan mengatakan, sejak awal PAN mendukung Deddy Mizwar tanpa syarat dan partainya tidak memberikan syarat khusus kepada Demiz jika ingin mendapatkan dukungan. Termasuk soal bakal calon wakil gubernur Jabar.

Dia menjelaskan, PAN hanya meminta Deddy bekerja keras dan rajin berkeliling bersama dirinya di Jabar minimal satu pekan sekali. "Kalau saya, saya koalisi tanpa syarat, asalkan Deddy bersumpah kerja bagus dan bersungguh-sungguh demi Jabar. Saya tidak meminta wakil, namun hanya meminta sehari dalam seminggu keliling Jabar bersama saya," ujarnya.

Dia menjelaskan, pada awalnya Deddy masih mengantongi dukungan dari PKS dan Gerindra. Namun dalam perjalanannya, antara Gerindra dan Demiz terdapat masalah.

Menurut dia, sebagai partai yang masuk tiga besar Pemilu 2014, Gerindra merasa tidak mendapatkan posisi di Pilgub Jabar lantaran Deddy adalah kader Partai Demokrat dan Syaikhu dari PKS. "Oleh karena itu, akhirnya agar dapat Gerindra jadinya mengusung Sudrajat. Dan PKS karena sudah koalisi lama setuju Sudrajat-Syaikhu," katanya.

Sebelumnya, Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sepakat mengusung pasangan Mayjen (Purn) Sudrajat dan Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Pilkada 2018.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement